Jakarta, BP – Depresiasi rupiah di atas Rp 16.000/US$ dan kondisi suku bunga yang tinggi mempengaruhi secara signifikan kondisi ekonomi dalam negeri. Abdul Manap Pulungan dari INDEF menyoroti dampak negatifnya, terutama pada sektor tenaga kerja yang semakin terpukul oleh lonjakan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
PHK yang meningkat telah menyebabkan peningkatan pekerja informal di Tanah Air, dengan Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa 59,15% dari total jumlah penduduk bekerja berstatus informal.
“Inflasi bahan pangan bergejolak dan stagnasi kenaikan gaji pekerja formal menjadi tantangan utama, di tengah tekanan ekonomi saat ini,” ungkap Abdul Manap dalam analisisnya.
Bank Indonesia mencatat bahwa kenaikan gaji ASN dan pegawai swasta rata-rata terhambat oleh kondisi ekonomi yang sulit, dengan perusahaan kesulitan untuk menaikkan gaji dalam situasi biaya produksi yang semakin mahal.
Kondisi ini juga tercermin dalam turunnya Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) selama tiga bulan terakhir, menunjukkan bahwa nilai tukar rupiah yang tidak stabil telah mempengaruhi kepercayaan konsumen terhadap perekonomian.
Komentar