HarianBatakpos.com, JAKARTA – BP: Baru-baru ini, Badan Pengawas Pangan Singapura (Singapore Food Agency – SFA) mengumumkan daftar 16 jenis serangga yang diperbolehkan untuk dikonsumsi oleh warga Singapura. Keputusan ini diambil dengan pertimbangan untuk mendukung alternatif daging yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Keputusan Perizinan Serangga
Pada Senin, 8 Juli 2024, SFA mengumumkan bahwa 16 spesies serangga, termasuk jangkrik, belalang, ulat bambu, dan ulat sutera, telah resmi mendapatkan lampu hijau untuk dikonsumsi. Keputusan ini merupakan hasil dari konsultasi publik yang dilakukan sebelumnya pada tahun 2022, di mana masyarakat dan industri memberikan masukan terkait penggunaan serangga dalam pangan.
Manfaat Serangga Sebagai Sumber Protein
Seperti disadur dari laman INDONESIADAILY.CO.ID, Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) mendukung penggunaan serangga sebagai alternatif protein yang berkelanjutan. Serangga memiliki kandungan protein tinggi dan menghasilkan emisi gas rumah kaca yang lebih rendah saat dibudidayakan dibandingkan dengan ternak tradisional.
Respon Industri dan Masyarakat
Industri makanan di Singapura telah merespons positif terhadap keputusan ini. Restoran seperti House of Seafood telah menyiapkan menu khusus yang mengandung serangga, termasuk super worm dan jangkrik, untuk menarik minat pelanggan, khususnya generasi muda yang berani mencoba hal baru.
Francis Ng, Kepala Eksekutif House of Seafood, mengungkapkan bahwa penambahan hidangan berbahan dasar serangga dapat meningkatkan penjualan restoran hingga 30 persen. Di samping itu, bisnis jajanan serangga seperti yang dijalankan oleh Javier Yip, pendiri Declarators, juga mendapatkan izin untuk mengimpor serangga dari negara-negara seperti Tiongkok, Thailand, dan Vietnam untuk dijual di Singapura.
Pilihan Produk Serangga
Produk makanan berbahan dasar serangga yang akan tersedia di pasar termasuk berbagai jenis jajanan dan bubuk protein seperti bubuk jangkrik. Javier Yip berencana menjual produk-produk tersebut melalui situs e-commerce dan juga melalui supermarket serta restoran di Singapura.
Peluang
Meskipun masih menjadi hal baru di Singapura, konsumsi serangga sebagai bagian dari pola makan bisa menjadi pilihan yang menarik bagi masyarakat yang peduli akan keberlanjutan lingkungan. Namun, tantangan seperti pendidikan konsumen dan perubahan pola pikir tetap menjadi fokus dalam mengenalkan konsep ini kepada publik.
Keputusan BPOM Singapura untuk melegalkan konsumsi serangga sebagai pangan merupakan langkah maju dalam mendukung keberlanjutan pangan global. Diharapkan dengan adanya regulasi ini, industri makanan dapat terus mengembangkan inovasi dan menawarkan alternatif pangan yang lebih berkelanjutan untuk masa depan.
Komentar