Jakarta, – BP: Senin (15/7/2024) Rencana Presiden Joko Widodo untuk memindahkan kantor presiden ke Ibu Kota Nusantara (IKN) pada bulan Juli 2024 diketahui batal, menimbulkan sorotan dari media asing terkait kurangnya minat investor dan kesiapan infrastruktur di sana.
Kabar ini muncul setelah kegagalan proses pemindahan yang diharapkan pada bulan ini, yang disebabkan oleh keterlambatan sejumlah fasilitas krusial seperti air, listrik, dan kesiapan tempat. “Airnya sudah siap, belum? Listriknya sudah siap, belum? Tempatnya sudah siap, belum? Kalau siap, pindah,” ujar Jokowi dalam pernyataannya.
Media Channel News Asia mencatat bahwa proyek IKN sulit menarik minat investor, yang turut berkontribusi pada penundaan pemindahan kantor presiden. Jokowi sendiri menegaskan bahwa tidak ingin terburu-buru dalam memindahkan ibu kota, dan keputusan formalisasi status IKN bisa saja ditunda hingga setelah pergantian presiden, dilansir dari Tempo.co.
Begitu pula dengan laporan dari The Star.com yang menyatakan bahwa Jokowi tidak ingin memaksakan sesuatu yang belum siap, sementara media Asian News menyoroti kritik terhadap lambannya progres pembangunan IKN yang terlihat dari penundaan Upacara HUT Kemerdekaan RI yang semula direncanakan di sana.
Presiden juga menyebut bahwa keputusan formalisasi status IKN akan tergantung pada kemajuan proyek, dengan potensi dikeluarkannya saat pemerintahan berikutnya, merujuk pada pelantikan presiden terpilih Prabowo Subianto pada Oktober mendatang.
Komentar