Harga Minyak Mentah Brent dan WTI Turun Akibat Kinerja Ekonomi Tiongkok yang Buruk
Menurut data Refinitiv, serangkaian berita ekonomi yang mengecewakan dari Tiongkok telah mengguncang pasar baru-baru ini. Aktivitas manufaktur Tiongkok kemungkinan menyusut untuk bulan ketiga berturut-turut pada Juli, menurut jajak pendapat Reuters. Citi memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi China menjadi 4,8% dari 5% setelah pertumbuhannya meleset dari perkiraan analis pada kuartal kedua. Aktivitas ekonomi Tiongkok yang melemah lebih lanjut memengaruhi harga minyak secara global.
Dampak Ketegangan Timur Tengah terhadap Harga Minyak Global
Pasar menantikan pertemuan mendatang dari badan pengambil keputusan tertinggi China, Politbiro, yang diperkirakan akan berlangsung minggu ini. Pertemuan ini bisa memunculkan dukungan kebijakan ekonomi lebih lanjut, namun harapan terbatas setelah Plenum Ketiga, yang sebagian besar menegaskan kembali tujuan kebijakan ekonomi yang ada. Sementara itu, minyak turun 2% pada sesi perdagangan sebelumnya setelah Israel mengisyaratkan bahwa tanggapannya terhadap serangan roket Hezbollah akan dihitung untuk menghindari konflik lebih luas di Timur Tengah.
Venezuela dan Ketidakpastian Pasokan Minyak Global
Di Venezuela, oposisi mengklaim telah memenangkan 73% suara meskipun otoritas pemilihan nasional menyatakan petahana Nicolas Maduro sebagai pemenang pemilihan. “Kemenangan Nicolas Maduro dalam pemilihan terbaru Venezuela adalah hambatan bagi pasokan global,” kata analis ANZ. Analis memperkirakan bahwa hal ini bisa mengurangi ekspor Venezuela sebesar 100.000-120.000 barel per hari. Pemerintah AS dan negara lain meragukan hasil pemilihan dan menyerukan penghitungan penuh suara, sementara pengunjuk rasa berkumpul di kota-kota di seluruh Venezuela pada hari Senin.
Komentar