Ekbis
Beranda » Berita » Sinyal Pemangkasan Suku Bunga The Fed Pengaruhi IHSG dan Rupiah, Simak Update Terbaru!

Sinyal Pemangkasan Suku Bunga The Fed Pengaruhi IHSG dan Rupiah, Simak Update Terbaru!

Sinyal Pemangkasan Suku Bunga The Fed Pengaruhi IHSG dan Rupiah, Simak Update Terbaru!
Sinyal Pemangkasan Suku Bunga The Fed Pengaruhi IHSG dan Rupiah, Simak Update Terbaru!

HarianBatakpos.com – IHSG dan nilai tukar rupiah kompak bergerak di zona hijau setelah bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed), memberikan sinyal pemangkasan suku bunga pada September mendatang. Hal ini menjadi berita terkini yang memengaruhi pasar keuangan global, termasuk pasar saham Indonesia.

Pada Rabu waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia (1/8/2024), hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) mengumumkan keputusan untuk menahan suku bunga selama delapan bulan beruntun. Keputusan ini mengikuti kebijakan The Fed yang telah mengerek suku bunga sebesar 525 bps sejak Maret 2022 hingga Juli 2023. Mereka kemudian menahan suku bunga di level 5,25-5,50% pada beberapa pertemuan terakhir.

Berbeda dengan rapat FOMC sebelumnya, The Fed pada rapat bulan ini memberikan sinyal yang lebih jelas mengenai kemungkinan pemangkasan suku bunga mulai September mendatang. Dalam pernyataannya, The Fed menyebutkan bahwa inflasi kini sudah mendekati target sasaran mereka di kisaran 2%. Hal ini menjadi faktor penting dalam keputusan mereka mengenai pemangkasan suku bunga.

Pasar Energi Stabil, Wall Street Naik Meski Ketegangan Iran-AS Meningkat

“Dalam beberapa bulan terakhir ada kemajuan lebih lanjut menuju target inflasi 2%. Jika syarat tersebut terpenuhi, kebijakan pemangkasan suku bunga bisa menjadi opsi pada pertemuan berikutnya di September,” kata Chairman The Fed, Jerome Powell, dalam konferensi pers usai rapat FOMC, dikutip dari CNBC International. Sinyal ini mempengaruhi indeks harga saham gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah yang menunjukkan tren positif.

Pemangkasan suku bunga diperkirakan sebesar 25 bps. Powell menegaskan bahwa pemangkasan suku bunga sebesar 50 bps belum ada dalam rencana The Fed saat ini. “Saya tidak ingin menjelaskan terlalu spesifik soal apa yang akan kami lakukan, tetapi itu (pemangkasan 50 bps) bukan sesuatu yang kami pertimbangkan saat ini,” tegasnya.

Secara keseluruhan, hasil rapat The Fed kali ini, meskipun suku bunga masih ditahan, nada dovish sudah mulai lebih jelas diutarakan. Hal ini kemudian memberikan dampak positif pada pasar keuangan Indonesia. Pada perdagangan sesi I hari ini, IHSG berhasil menguat 0,75% menuju posisi 7.309,75, dengan nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp12.452,39 triliun. Nilai transaksi atau turnover mencapai Rp4,95 triliun dengan jumlah saham yang berpindah tangan sebanyak 7,41 miliar lembar dalam frekuensi sebanyak 587.668 kali.

Seiring dengan IHSG, nilai tukar rupiah juga menguat di hadapan dolar AS. CNBC Indonesia memantau mata uang Garuda berdasarkan data Refinitiv hingga pukul 12.00 WIB hari ini, yang menunjukkan penguatan 0,22% menuju posisi Rp15.220/US$. Jika hari ini ditutup dengan penguatan, maka rupiah akan mencatatkan penguatan selama dua hari berturut-turut pada awal pekan ini.

Ekonomi Desa Diperkuat, Prabowo Tunjuk Zulkifli Hasan Pimpin Satgas Koperasi

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *