HarianBatakpos.com – Pasar kripto cenderung melemah pada hari ini, Senin (5/8/2024), yang didominasi akibat ketakutan perihal kondisi ekonomi Amerika Serikat (AS) hingga tindakan bank sentral AS (The Fed) yang masih belum pasti. Adapun harga Bitcoin hari ini mengalami penurunan yang signifikan.
Merujuk dari CoinMarketCap pada Senin (5/8/2024) pukul 06:08 WIB, pasar kripto kompak turun. Harga Bitcoin hari ini melemah 3,19% ke US$58.661,72, sementara secara mingguan berada di zona merah 13,77%. Ini menunjukkan betapa tidak stabilnya pasar cryptocurrency saat ini.
Ethereum berada di teritori negatif 6,51% dalam 24 jam terakhir dan dalam sepekan mengalami depresiasi 16,78%. BNB tergelincir 4,73% secara harian dan dalam sepekan mengalami ambruk 13,85%. Begitu pula dengan Solana yang mengalami penurunan 1,74% dalam 24 jam terakhir dan dalam tujuh hari terakhir ambles 23,19%.
Performa Kripto (5/8/2024)
Name | Price | 24h % | 7d % | Market Cap |
---|---|---|---|---|
Bitcoin | $58,661.72 | −3.19 | −13.77 | $1,157,725,673,769 |
Ethereum | $2,718.38 | −6.51 | −16.78 | $326,905,430,391 |
BNB | $502.75 | −4.73 | −13.85 | $73,369,299,500 |
Solana | $140.47 | −1.74 | −23.19 | $65,385,905,279 |
XRP | $0.53 | −4.71 | −11.83 | $29,594,426,337 |
Dogecoin | $0.10 | −2.75 | −19.00 | $15,262,630,772 |
Toncoin | $6.05 | 1.92 | −8.28 | $15,243,670,733 |
Source: CoinMarketCap
CoinDesk Market Index (CMI) yang merupakan indeks untuk mengukur kinerja tertimbang kapitalisasi pasar dari pasar aset digital turun 3,65% ke angka 2.214,2. Open interest terdepresiasi 3,87% di angka US$55,67 miliar.
Sedangkan fear & greed index yang dilansir dari coinmarketcap.com menunjukkan angka 48 yang menunjukkan bahwa pasar berada di fase netral dengan kondisi ekonomi dan industri kripto saat ini.
Dikutip dari Cointurk News, harga Bitcoin hari ini turun di bawah US$60.000 dalam waktu kurang dari seminggu setelah mencapai puncaknya sebesar US$70.000. Pasar cryptocurrency yang selalu bergejolak mengalami pukulan lagi dalam sepekan terakhir dari berbagai arah, tetapi sebagian besar mungkin sebenarnya terkait dengan AS.
Data dari ekonomi AS yang cukup mengkhawatirkan memberikan tekanan tersendiri bagi pasar kripto. Dengan tingkat pengangguran melonjak menjadi 4,3%, level tertinggi sejak Oktober 2021, hal ini menunjukkan bahwa ekonomi terbesar di dunia mungkin berada dalam kondisi yang lebih mengkhawatirkan daripada yang diperkirakan banyak orang. Wall Street bereaksi dengan penurunan harga yang tiba-tiba, dan pasar crypto mengikuti jejak tersebut.
Sementara dari sisi suku bunga, The Fed pada pertemuan terakhir masih menahan suku bunganya di level 5,25-5,50%. Suku bunga yang lebih rendah umumnya dianggap bullish untuk aset berisiko seperti cryptocurrency. Oleh karena itu, ketidakpastian mengenai langkah selanjutnya dari Fed bisa menjadi salah satu alasan mengapa beberapa investor memutuskan untuk keluar dari pasar crypto, setidaknya untuk saat ini.
Tidak sampai di situ, laporan mengenai ekonomi AS yang lemah dan ketidakpastian seputar tindakan The Fed telah membuat beberapa investor ketakutan, terutama investor besar yang cenderung menggunakan dana yang diperdagangkan di bursa AS (ETF) untuk investasi crypto. Penarikan dari dana ETF Bitcoin spot melonjak menjadi sekitar US$240 juta pada hari Jumat, angka tertinggi dalam hampir tiga bulan.
Akibatnya, ini bisa menjadi alasan signifikan di balik penurunan harga Bitcoin dan aset lainnya. Investor harus tetap waspada terhadap fluktuasi pasar dan perkembangan terbaru mengenai kondisi ekonomi AS dan kebijakan The Fed.
Baca Juga: Perdagangan Saham PT Suryamas Dutamakmur Tbk (SMDM) di Bursa Efek Indonesia
Komentar