Ekbis
Beranda » Berita » Bursa Asia-Pasifik Mulai Pulih, Nikkei 225 Pimpin Pemulihan

Bursa Asia-Pasifik Mulai Pulih, Nikkei 225 Pimpin Pemulihan

Bursa Asia-Pasifik Mulai Pulih, Nikkei 225 Pimpin Pemulihan
Bursa Asia-Pasifik Mulai Pulih, Nikkei 225 Pimpin Pemulihan

HarianBatakpos.com – Mayoritas bursa Asia-Pasifik mulai pulih dari zona koreksinya pada perdagangan Selasa (6/8/2024), setelah kemarin ditutup berguguran dipimpin oleh indeks Nikkei 225 Jepang. Adapun kondisi ini menunjukkan adanya harapan bagi para investor di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Per pukul 11:16 WIB, Nikkei yang kemarin menjadi terburuk di Asia-Pasifik, pada hari ini menjadi yang terbaik dengan melejit hingga 10,12%. Kemudian disusul KOSPI Korea Selatan yang melesat hingga 4,36%.

Tak hanya Nikkei dan KOSPI, Hang Seng Hong Kong juga berhasil menguat 0,46%, Shanghai Composite China naik tipis 0,04%, dan ASX 200 Australia bertambah 0,49%. Sedangkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau melonjak 1,08%.

Harga Emas Antam Naik Hari Ini! Cek Update Terbaru Per Gramnya

Namun sayangnya, Straits Times (STI) Singapura masih terkoreksi 0,7%. Bukan kali ini saja ketika bursa Asia-Pasifik lainnya menghijau, STI tidak ikutan menguat. Begitu juga sebaliknya. Sehingga perbedaan gerak STI dengan bursa Asia-Pasifik lainnya tergolong sering.

Tampaknya, investor di Singapura masih menahan selera risikonya karena gejolak masih belum berakhir dan potensi koreksi di Asia-Pasifik masih cukup besar, selama bursa saham dari Amerika Serikat (AS) masih belum pulih.

Sebelumnya kemarin, bursa Asia-Pasifik berjatuhan, hingga mencatat periode terburuk sejak 2008, karena investor sempat khawatir ekonomi Amerika Serikat akan hard landing. Aksi borong saham-saham murah yang dilakukan investor membuat bursa Asia berbalik arah.

Bahkan khusus Nikkei, kemarin menjadi periode yang kelam sejak ‘Black Monday’ terakhir kalinya pada 1987 silam, di mana pada Oktober 1987, Nikkei ambruk lebih dari 14% hanya dalam sehari saja.

Harga BBM Nasional Tetap Stabil, Ini Rinciannya di Semua SPBU

Jatuhnya bursa Asia-Pasifik terjadi karena bursa global yang sudah mencatatkan penurunan mulai Jumat pekan lalu, karena investor khawatir akan potensi resesi di AS. Potensi resesi AS muncul setelah rilis data pasar tenaga kerja di negeri Paman Sam yang melambat tajam dan beberapa data ekonomi AS yang cenderung mengecewakan.

Pekan lalu, negeri Paman Sam banyak mengeluarkan data penting seperti pengumuman suku bunga, pasar tenaga kerja yang meliputi klaim pengangguran, Non-Farm Payrolls (NFP) atau data pekerjaan tercatat di luar pertanian, sampai tingkat pengangguran.

Data pasar tenaga kerja mengalami perlambatan tajam. Dimulai dari klaim pengangguran naik signifikan ke 249.000, melampaui ekspektasi yang proyeksi hanya naik 1000 ke 236.000 klaim.

Sehari kemudian, kondisi pasar tenaga kerja yang melambat semakin dikonfirmasi dengan data pekerjaan tercatat di luar pertanian (non-farm payrolls/NFP) yang hanya bertambah 114.000, jauh dari estimasi pasar yang proyeksi adanya penambahan tenaga kerja 179.000 ke 175.000 pekerjaan. Tingkat pengangguran AS pada Juli 2024 juga melonjak ke 4,3% dari sebelumnya 4,1% pada Juni 2024.

Hal ini membawa kesimpulan pelaku pasar bahwa ancaman resesi meningkat di AS, yang kemudian memicu kekhawatiran akan terjadinya hard landing karena bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) dinilai lambat melakukan quantitative easing seperti yang terjadi saat pandemi Covid-19 lalu.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan