HarianBatakpos.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka cenderung melemah pada awal perdagangan sesi I Kamis (8/8/2024), di tengah bursa saham Amerika Serikat (AS) yang kembali bergerak di zona merah kemarin dan hal ini dapat menjadi sentimen negatif pada hari ini.
Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG dibuka turun tipis 0,07% ke posisi 7.207,35. Selang enam menit setelah dibuka, koreksi IHSG cenderung membesar yakni menjadi 0,21% ke 7.196,79.
Nilai transaksi indeks pada awal sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 475 miliar dengan volume transaksi mencapai 1,4 miliar lembar saham dan sudah ditransaksikan sebanyak 70.314 kali. IHSG cenderung berbalik melemah, mengikuti pergerakan bursa saham Amerika Serikat (AS) yang kembali terkoreksi kemarin.
Kembali naiknya dolar AS dan imbal hasil (yield) US Treasury juga akan menjadi cobaan berat bagi pasar keuangan Indonesia, termasuk IHSG pada hari ini. Indeks dolar AS kembali berlari kencang, yakni menguat ke 103,197 pada perdagangan kemarin, Rabu (7/8/2024) yang merupakan level terbaiknya dalam tiga hari terakhir.
Sementara itu, yield US Treasury tenor 10 tahun meningkat ke 3,97% pada perdagangan kemarin, posisi tertingginya dalam empat hari terakhir. Kenaikan yield US Treasury juga bisa memicu capital outflow dari pasar keuangan Indonesia sehingga IHSG bisa saja tertekan kembali.
Pelaku pasar global saat ini tengah menanti rilis data klaim pengangguran mingguan. Data ini akan semakin melengkapi kondisi terkini pasar tenaga kerja AS. Melansir data Trading Economic, pasar memperkirakan klaim pengangguran mingguan yang berakhir pada 3 Agustus 2024 akan bertambah 240.000 dibandingkan pekan sebelumnya 249.000.
Pekan lalu, data pasar tenaga kerja sempat mengecewakan pasar yang kemudian mengguncang keseluruhan pasar, akibat memicu peringatan resesi. Pelaku pasar perlu mencermati kondisi pasar tenaga kerja AS lantaran ini juga menjadi indikator penting selain inflasi yang akan menjadi petunjuk kebijakan moneter bank sentral AS atau the Fed ke depan.
Sejauh ini, pelaku pasar optimis pemangkasan suku bunga akan dilaksanakan pada September mendatang dengan peluang sudah di atas 70%, menurut alat perhitungan CME FedWatch dan perkiraan penurunan berkisar dari 25 bp – 50 bp.
Sementara itu dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) akan melaporkan indeks keyakinan konsumen (IKK) untuk periode Juli 2024 yang diperkirakan masih di level optimis, tetapi ada potensi melambat. Menurut penghimpun data Trading Economics, pelaku pasar memproyeksi IKK Juli akan berada di angka 122. Ini menyusul setelah RI juga mengalami deflasi pada Juli lalu yang menunjukkan adanya perubahan pelaku pasar dalam berbelanja ke produk-produk yang lebih murah.
Meski begitu, IKK diyakini masih akan berada di area optimis di atas level 100, melanjutkan IKK Juni 2024 yang tercatat sebesar 123,3.
Komentar