HarianBatakpos.com – Bursa Asia bergerak dalam zona merah setelah rebound dua hari beruntun. Indeks Nikkei 225 turun 2,4% menjadi di bawah 34.500 sementara Indeks Topix turun 0,9% menjadi 2.465 pada perdagangan Kamis (8/8/2024), menghentikan kenaikan dua hari dan mengambil isyarat dari lemahnya Wall Street semalam karena pasar gagal mempertahankan kenaikan dari hari Senin. Indeks Nikkei dan Topix menunjukkan volatilitas yang tinggi, mencerminkan ketidakpastian ekonomi global.
Ringkasan opini dari pertemuan kebijakan Bank of Japan pada bulan Juli juga mengungkapkan bahwa beberapa anggota telah mengusulkan kenaikan suku bunga lebih lanjut. Di sisi ekonomi, data menunjukkan bahwa surplus transaksi berjalan Jepang melebar di bulan Juni karena pertumbuhan ekspor melebihi impor. Ini menunjukkan bahwa ekspor Jepang masih kuat meskipun ada ketidakpastian di pasar global.
Saham-saham yang terkait dengan teknologi dan AI memimpin penurunan, dengan penurunan tajam yang dialami oleh Disco Corp (-7.7%), SoftBank Group (-4.4%), Tokyo Electron (-4.3%), Advantest (-4.4%) dan Hitachi (-5.4%). Saham keuangan juga mengurangi kenaikan baru-baru ini, termasuk Mitsubishi UFJ (-2.3%), Sumitomo Mitsui (-1.4%) dan Mizuho Financial (-2%).
Beralih ke Strait Times Index (STI) Singapura terpantau juga terkoreksi, 0,24% menjadi 3.242,29 per lembar. Hang Seng Index Hongkong turun 0,62% menjadi 16.773,03, lalu bursa saham Shanghai mengikuti dengan penurunan 0,18% menjadi 2.864,76. Ini menunjukkan bahwa dampak negatif dari pasar global juga mempengaruhi bursa saham Asia lainnya.
Dengan demikian, pergerakan negatif di Bursa Asia ini mencerminkan ketidakpastian yang terus berlanjut di pasar global, dan investor harus tetap waspada terhadap perkembangan kebijakan ekonomi serta dinamika pasar yang cepat berubah.
Komentar