Ekbis
Beranda » Berita » Rupiah Menguat Terhadap Dolar AS, Menanti Data Inflasi AS

Rupiah Menguat Terhadap Dolar AS, Menanti Data Inflasi AS

Rupiah Menguat Terhadap Dolar AS, Menanti Data Inflasi AS
Rupiah Menguat Terhadap Dolar AS, Menanti Data Inflasi AS

Jakarta, HarianBatakpos.com – Rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bersamaan dengan penantian pelaku pasar perihal data inflasi AS yang akan dirilis pekan ini. Adapun pergerakan ini menunjukkan optimisme pasar dalam menghadapi pengumuman inflasi yang akan berdampak pada kebijakan moneter.

Dilansir dari Refinitiv, rupiah dibuka menguat tipis 0,03% di angka Rp15.915/US$ pada hari ini, Senin (12/8/2024). Selang beberapa menit kemudian, rupiah terpantau melemah 0,16% ke angka Rp15.945/US$.

Sementara DXY pada pukul 08:55 WIB naik tipis 0,01% di angka 103,14. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan posisi kemarin yang berada di angka 103,13.

Pasar Energi Stabil, Wall Street Naik Meski Ketegangan Iran-AS Meningkat

Pergerakan rupiah hari ini cenderung terjadi di tengah penantian data inflasi AS yang akan dirilis pekan ini. Inflasi konsumen dan inflasi inti konsumen pada Rabu (14/8/2024). Konsensus Trading Economics memperkirakan inflasi AS tahunan akan turun 0,1 basis poin menjadi 2,9% year-on-year (yoy) pada Juli 2024 dari sebelumnya 3% yoy.

Sementara AS akan mengalami inflasi secara bulanan menjadi 0,2% setelah sebelumnya deflasi 0,1%. Inflasi inti AS diperkirakan akan menjadi 3,2% yoy dibanding bulan sebelumnya 3,3% yoy. Hal ini tentu menjadi hal penting mengingat ketika inflasi AS semakin melandai, maka probabilitas terjadinya pemangkasan suku bunga bank sentral AS (The Fed) akan semakin besar terjadi pada pertemuan September nanti.

Sebagai catatan, survei CME FedWatch Tool menunjukkan bahwa sebesar 52,5% pelaku pasar berekspektasi terjadi penurunan suku bunga The Fed sebesar 25 basis point (bps) pada bulan depan. Ketika hal tersebut benar terjadi, maka tekanan terhadap rupiah akan semakin minim dan berujung rupiah yang cenderung menguat ke depannya.

Dengan perkembangan ini, pelaku pasar akan terus memantau dinamika inflasi AS dan dampaknya terhadap nilai tukar rupiah, serta kebijakan moneter The Fed ke depan. Selain itu, penting bagi investor untuk memperhatikan tren nilai tukar dan kemungkinan fluktuasi yang dapat terjadi akibat perubahan data ekonomi ini.

Ekonomi Desa Diperkuat, Prabowo Tunjuk Zulkifli Hasan Pimpin Satgas Koperasi

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *