Jakarta-BP: Calon wakil presiden Sandiaga Uno menanggapi kritikan para pengguna media sosial soal pernyataannya tentang tempe setipis kartu ATM imbas dari naiknya harga barang pokok akibat melemahnya nilai rupiah.
“Yang saya sampaikan itu adalah suara dari rakyat,” kata Sandiaga kepada awak media saat berkunjung ke Glodok, Jakarta Barat, Selasa (11/9/2018).
Menurutnya tempe setipis kartu ATM istilah disampaikan masyarakat di Duren Sawit, Jakarta Timur saat curhat padanya. “Apa ini hiperbolisme, mungkin ya,” tukasnya.
Mantan wakil gubernur Jakarta itu meminta tidak perlu membully istilah tempe setipis kartu ATM yang disampaikan masyarakat. “Kita enggak boleh mendiskreditkan atau mem-bully,” ujarnya.
Tapi, yang harus dipahami, menurutnya adalah kondisi ekonomi masyarakat sekarang yang dinilainya sedang resah karena efek kenaikan harga seperti kedelai imbas dari terpuruknya nilai rupiah.
“Jangan saling menjatuhkan, kita cari solusinya,” kata dia.
Di sisi lain, Sandiaga menanggapi soal isu Partai Demokrat bermain di dua kaki dalam Pilpres 2019, artinya mendukung Prabowo-Sandi, tapi membiarkan kadernya juga berlabuh ke kubu Jokowi-Ma’ruf Ami.
“Kami apresiasi pak Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan dan dua kaki pak Sekjen (Demokrat) secara kokoh ada di koalisi Prabowo-Sandi,” katanya.
Sumber: Okezone (JP)
Komentar