Peristiwa
Beranda » Berita » Potensi Megathrust di Indonesia Ancaman Gempa Besar Seperti di Jepang, BMKG Siapkan Langkah Mitigas

Potensi Megathrust di Indonesia Ancaman Gempa Besar Seperti di Jepang, BMKG Siapkan Langkah Mitigas

Potensi Megathrust di Indonesia Ancaman Gempa Besar Seperti di Jepang, BMKG Siapkan Langkah Mitigas
vPotensi Megathrust di Indonesia Ancaman Gempa Besar Seperti di Jepang, BMKG Siapkan Langkah Mitigas

iMedan, HarianBatakpos.com – Potensi gempa besar dari megathrust yang belum melepaskan energi besarnya di Indonesia semakin meningkat, menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Ancaman ini mengingatkan kita pada gempa megathrust Nankai yang terjadi di Jepang Selatan, yang sebelumnya telah diprediksi oleh BMKG.

Sebelumnya, gempa megathrust besar di Nankai, Jepang, pada 8 Agustus lalu telah diprediksi oleh Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono. “Hasil pemodelan tsunami oleh BMKG menunjukkan adanya status ancaman ‘waspada’ dengan tinggi tsunami kurang dari setengah meter dan akhirnya terkonfirmasi, tsunami terjadi di Pantai Miyazaki Jepang dengan ketinggian 31 cm tanpa menimbulkan kerusakan,” jelas Daryono, dalam rilis yang diterima HarianBatakpos.com, Minggu (11/8).

Sebagai informasi, sumber gempa Megathrust Nankai terletak di sebelah timur lepas pantai Pulau Kyushu, Shikoku, dan Kinki di Jepang Selatan. Megathrust Nankai adalah salah satu zona ‘seismic gap’ atau zona sumber gempa potensial yang belum mengalami gempa besar dalam beberapa ratus tahun terakhir. Saat ini, zona tersebut diduga sedang mengalami akumulasi medan tegangan atau stress kerak bumi yang berpotensi memicu gempa besar.

Kisah Inspiratif: Kampung Bersatu Dukung Devit Masuk ITB

“Sistem Megathrust Nankai memang sangat aktif. Berdasarkan data sejarah, zona sumber gempa ini dapat memicu gempa dahsyat dengan magnitudo M8,0 hingga lebih setiap satu atau dua abad,” lanjut Daryono.

Potensi Gempa Besar di Indonesia Serupa dengan Jepang

Kekhawatiran ilmuwan Jepang terhadap Megathrust Nankai mirip dengan kekhawatiran ilmuwan Indonesia, khususnya terhadap Seismic Gap Megathrust Selat Sunda (M8,7) dan Megathrust Mentawai-Siberut (M8,9). “Rilis gempa di kedua segmen megathrust ini tinggal menunggu waktu karena kedua wilayah tersebut sudah ratusan tahun belum mengalami gempa besar,” ungkap Daryono.

Namun, masyarakat Indonesia tidak perlu khawatir karena BMKG telah mempersiapkan langkah mitigasi yang dapat dipantau secara real time. “Tak perlu khawatir, kami dapat melakukan analisis cepat termasuk memodelkan tsunami yang mungkin terjadi dan dampaknya menggunakan system InaTEWS (Indonesia Tsunami Early Warning System), sehingga BMKG dapat segera menyebarluaskan informasi gempa dan peringatan dini tsunami di seluruh wilayah Indonesia, khususnya bagian utara,” ujar Daryono.

Sebagai langkah antisipasi dan mitigasi, BMKG telah menyiapkan sistem monitoring, pemrosesan, dan diseminasi informasi gempa dan peringatan dini tsunami yang semakin cepat dan akurat.

Kontroversi Sopir Ambulans Bawa Jenazah ODGJ Minta Maaf

BMKG Siapkan Langkah Mitigasi Bencana Gempa dan Tsunami

BMKG telah memberikan edukasi dan pelatihan mitigasi kepada pemerintah daerah, stakeholder, masyarakat, pelaku usaha pariwisata pantai, serta industri pantai dan infrastruktur kritis (pelabuhan dan bandara pantai). Pelatihan ini dikemas dalam program Sekolah Lapang Gempabumi dan Tsunami (SLG), BMKG Goes To School (BGTS), serta Pembentukan Masyarakat Siaga Tsunami (Tsunami Ready Community).

“Harapan kami, semoga upaya mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami ini dapat berhasil dan menekan risiko dampak bencana yang mungkin terjadi, bahkan hingga menciptakan zero victim,” tutupnya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan