Medan, HarianBatakpos.com – Pasar Asia-Pasifik mengalami kenaikan signifikan di seluruh kawasan pada Selasa (20/8/2024), menyusul reli Wall Street dan rilis data ekonomi penting dari China. Kenaikan ini menunjukkan dampak positif dari keputusan China untuk mempertahankan suku bunga utang utama (LPR) yang sesuai dengan ekspektasi pasar.
China Pertahankan Suku Bunga LPR, Dampaknya pada Pasar Global
China mempertahankan suku bunga utang utama (LPR) pada 3,35% untuk LPR satu tahun dan 3,85% untuk LPR lima tahun, sesuai dengan hasil jajak pendapat Reuters di kalangan ekonom. LPR satu tahun berfungsi sebagai patokan untuk sebagian besar pinjaman korporasi, sementara LPR lima tahun menjadi tarif referensi untuk hipotek. Keputusan ini memberi sinyal stabilitas ekonomi di China, yang berdampak pada pasar global.
Perhatian Investor Terhadap Notulen RBA dan Sentimen Konsumen
Para investor juga fokus pada notulen dari pertemuan Bank Sentral Australia (RBA) pada bulan Agustus. Dalam pertemuan 7 Agustus, RBA mempertahankan suku bunga acuan pada 4,35% dan mencatat bahwa “inflasi tetap di atas target dan terbukti persisten.” Selain itu, sentimen konsumen Korea Selatan pada Agustus menunjukkan penurunan dari level tertinggi dua tahun menjadi 100,8. Penurunan ini dipengaruhi oleh kekhawatiran resesi di Amerika Serikat dan penurunan pasar saham.
Kinerja Indeks Pasar Asia-Pasifik
Menurut CNBC International, indeks Nikkei 225 Jepang naik 1,1%, sementara indeks Topix yang lebih luas meningkat 0,78%. Kospi Korea Selatan juga mengalami kenaikan sebesar 0,99%, dengan Kosdaq yang mencakup saham kecil meningkat 1,19%. Di Australia, indeks S&P/ASX 200 naik 0,48% menjelang rilis dari RBA. Kontrak berjangka indeks Hang Seng Hong Kong menunjukkan kemungkinan pembukaan yang lebih tinggi, berdiri pada 17.741 dibandingkan penutupan terakhir HSI di 17.569,57.
Komentar