Pontianak, HarianBatakPos.com – Seorang pemimpin mayoret dengan jilbab warna kuning menjadi viral di media sosial. Pemimpin mayoret ini menuai kecaman karena mengenakan jilbab namun memakai rok pendek di atas lutut saat memimpin acara.
Sosok pemimpin mayoret berjilbab kuning itu diduga bernama Nuraini, seperti yang terlihat dari selempang yang dipakainya bertuliskan “Gitapati Nuraini”. Aksinya yang berjilbab namun joget dengan rok pendek di hadapan penonton, pada acara perayaan 17 Agustus, menuai banyak kritik dari warganet.
Kritik warganet tidak hanya tertuju pada Nuraini, tetapi juga kepada penyelenggara dan peserta acara. Warganet mempertanyakan bagaimana bisa seorang wanita berjilbab seperti Nuraini diperbolehkan tampil dengan pakaian yang dinilai tidak pantas. Terlebih, dalam video yang beredar, acara tersebut dihadiri oleh para guru yang tampak mengenakan batik hitam putih khas Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
Komentar pedas pun bermunculan. “Pelecehan jilbab nih,” tulis salah satu warganet dengan akun @Moh***. Lainnya menambahkan, “Salah satu contoh manusia yang merusak keberadaan muslimah berjilbab bener!” tulis akun @ke_. Banyak juga yang menyoroti penampilan Nuraini dengan komentar seperti, “Nanti alasannya pasti pakai legging warna kulit, lah jogetmu juga bermasalah mba,” tulis @Air.
Hingga saat ini, belum ada klarifikasi dari pihak penyelenggara acara maupun dari wanita berjilbab kuning tersebut. Kontroversi ini masih menjadi perbincangan hangat di media sosial, dengan banyak yang mendesak adanya klarifikasi dan penjelasan.(BP/NS)
Komentar