Ekbis
Beranda » Berita » Pesan Terakhir Faisal Basri untuk Indonesia

Pesan Terakhir Faisal Basri untuk Indonesia

Pesan Terakhir Faisal Basri untuk Indonesia
Pesan Terakhir Faisal Basri untuk Indonesia

Jakarta, Harian Batakpos.com – Delapan hari sebelum meninggal dunia pada Kamis (5/9/2024), ekonom senior Faisal Basri masih memikirkan kondisi ekonomi Indonesia. Faisal menyampaikan berbagai unek-unek dan kekhawatirannya dalam podcast milik Institute for Development of Economics and Finance (Indef) yang berjudul “Peninggalan Utang Menanti Pemerintah Baru”, yang diunggah Kamis pekan lalu.

Faisal yang mengenakan topi pet, ciri khasnya, dalam podcast tersebut, tidak menyangka bahwa itu akan menjadi diskusi terakhirnya dengan Indef. Faisal selalu keberatan jika disebut sebagai pakar. Bahkan, dalam podcast tersebut, dia langsung menyela pembawa acara yang menyebutnya ekonom senior.

“Ekonom senior, ekonom tua,” kata Faisal, dikutip dari YouTube Indef pada Jumat (6/9/2024). Dalam podcast itu, ekonom Universitas Indonesia ini melontarkan berbagai kritik mengenai kondisi ekonomi yang dianggapnya sedang tidak baik. Ketika berbicara mengenai program hilirisasi, dia bahkan sampai menggebrak meja.

Pasar Energi Stabil, Wall Street Naik Meski Ketegangan Iran-AS Meningkat

Faisal Basri Meninggal Dunia, Tinggalkan Pesan untuk Generasi Muda dan Pemerintah

Faisal Basri masih berharap kondisi ekonomi Indonesia bisa membaik. Dia menitipkan pesan untuk Presiden Terpilih Prabowo Subianto dan juga menaruh harapan kepada kalangan muda yang kini semakin lantang bersuara. Berikut ini beberapa pesan ‘terakhir’ Faisal Basri untuk Indonesia dalam podcast Indef.

1. Pesan untuk Anak Muda RI

Faisal meminta anak muda lebih bersuara terhadap kondisi politik dan ekonomi Indonesia. Dia mengatakan anak mudalah yang paling berkepentingan untuk menyuarakan nasib negeri ini. “Kalian yang muda-muda ini hidup kalian masih panjang. Kalian yang paling berkepentingan untuk bersuara, semakin lantang dan tidak hanya menjadi komoditas politik,” kata Faisal.

Faisal menilai generasi muda sekarang memiliki kesempatan lebih besar untuk bersuara ketimbang generasi sebelumnya, terutama dengan adanya media sosial yang menjadi alat penting dalam gerakan sosial. Dia menyoroti gerakan seperti BTS Army yang bisa mengajak anak muda bergerak melawan perubahan iklim dan ujaran kebencian.

2. Menkeu Ideal RI

Faisal menyebutkan sosok Menteri Keuangan ideal harus bisa menjadi ‘rem’ untuk pemerintah. “Rumusnya adalah siapapun Menteri Keuangannya, ketika presiden atau menteri-menterinya punya program baru, maka sebagian harus ada yang dikurangi,” kata Faisal. Dia menegaskan pentingnya kebijakan yang seimbang agar perekonomian tidak terjun ke jurang.

Ekonomi Desa Diperkuat, Prabowo Tunjuk Zulkifli Hasan Pimpin Satgas Koperasi

3. Liga Inggris sebagai Contoh Ekonomi

Faisal mengatakan bahwa ekonomi harus seperti Liga Inggris, di mana aturan main yang jelas dan tegas dapat membuat Indonesia maju. “Teorinya jelas bahwa negara yang maju sekarang adalah yang memiliki institusi yang baik di masa lalu, jadi institution matters,” kata Faisal.

4. Pajak Jangan Mencekik Wong Cilik

Faisal menekankan pentingnya prinsip keadilan dalam penerapan pajak, terutama rencana pemerintah menerapkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12%. Menurutnya, sistem pajak seharusnya digunakan untuk mendistribusikan kekayaan dari yang kaya kepada yang kurang mampu.

5. Pesan untuk Prabowo

Faisal memberikan pesan kepada Presiden Terpilih Prabowo Subianto agar tidak begitu saja meneruskan program-program Presiden Joko Widodo yang berbahaya bagi perekonomian. Dia menekankan perlunya evaluasi terhadap kebijakan infrastruktur dan investasi, serta pentingnya pemberantasan korupsi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 7%.

Pesan Akhir untuk Indonesia dari Faisal Basri: Harapan dan Kritikan Ekonomi

Faisal Basri, ekonom senior yang telah berpulang, meninggalkan banyak pesan penting untuk generasi muda dan pemerintah. Dalam siniar terakhirnya bersama Indef, dia menekankan pentingnya suara anak muda, kebijakan ekonomi yang seimbang, keadilan dalam perpajakan, dan evaluasi terhadap kebijakan pemerintahan yang ada. Pesan-pesan ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi Indonesia dalam menghadapi tantangan ekonomi di masa depan.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *