Jakarta, HarianBatakpos.com – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis mengalami pelemahan setelah bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed memangkas suku bunga acuannya, Fed Funds Rate (FFR).
Pada awal perdagangan Kamis pagi, nilai tukar rupiah turun delapan poin atau 0,05 persen menjadi Rp15.343 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.335 per dolar AS. Nilai tukar rupiah yang melemah ini menjadi perhatian para pelaku pasar.
“Indeks dolar AS terlihat menguat pagi ini pasca The Fed memangkas suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin. Indeks dolar pagi ini berada di kisaran 101,40 an dibandingkan dengan kemarin yang berada di sekitar 100,90,” kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra saat dilansir ANTARA di Jakarta, Kamis.
Menurut Ariston, penguatan indeks dolar AS mungkin disebabkan oleh pernyataan Gubernur Bank Sentral AS yang tidak mengindikasikan pemangkasan suku bunga selanjutnya akan sebesar pemangkasan saat ini. Pasar berekspektasi pemangkasan selanjutnya hanya 25 basis poin (bps) di akhir tahun ini.
Di sisi lain, pemangkasan tersebut positif untuk aset berisiko ke depannya karena suku bunga rendah dapat menstimulasi perekonomian.
“Bank Indonesia bisa melanjutkan pemangkasan suku bunga acuannya, tetapi tentu juga melihat pergerakan rupiah terhadap dolar AS,” ujarnya.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan atau BI-Rate sebesar 25 bps menjadi 6 persen. Suku bunga deposit facility dan suku bunga lending facility juga turun 25 bps menjadi masing-masing 5,25 persen dan 6,75 persen.
Ariston menuturkan bahwa peluang pelemahan rupiah hari ini bisa mencapai Rp15.450 per dolar AS, dengan potensi support di sekitar Rp15.350 per dolar AS.
Komentar