Uncategorized
Beranda » Berita » Biden Pertimbangkan Serangan Terhadap Fasilitas Minyak Iran, Ketegangan Timur Tengah Meningkat

Biden Pertimbangkan Serangan Terhadap Fasilitas Minyak Iran, Ketegangan Timur Tengah Meningkat

perang menggila di Lebanon

Medan, harianbatakpos.com – Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengumumkan bahwa pemerintahnya sedang mendiskusikan kemungkinan serangan terhadap fasilitas minyak Iran sebagai respons atas serangan rudal Iran terhadap Israel. Pengumuman ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, di mana militer Israel terus melancarkan serangan terhadap kelompok bersenjata Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon.

Dalam wawancara yang dilansir oleh Reuters pada Jumat (4/10/2024), Biden menyatakan bahwa meskipun diskusi terkait opsi serangan sedang berlangsung, aksi militer segera belum diputuskan. “Tidak ada yang akan terjadi hari ini,” katanya, menenangkan kekhawatiran pasar energi global yang sempat terguncang akibat lonjakan harga minyak.

Ketegangan di kawasan tersebut terus memanas, terutama setelah Israel melancarkan serangan besar-besaran terhadap Hizbullah di Lebanon. Serangan Israel ini menargetkan pangkalan dan situs senjata Hizbullah di Beirut, memperluas eskalasi konflik yang telah berlangsung selama setahun. Sementara itu, Hizbullah membalas dengan meluncurkan roket ke wilayah Israel utara.

Apa Benar Tertelan Lebah Bisa Sebabkan Serangan Jantung?

Dalam responsnya, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, berjanji akan membuat Iran “membayar mahal” atas serangan rudal tersebut. Amerika Serikat juga menegaskan akan bekerja sama dengan Israel untuk memastikan Iran menghadapi “konsekuensi serius”.

Ketegangan ini menambah kekhawatiran komunitas internasional akan potensi eskalasi yang lebih luas. Kelompok negara G7, termasuk Amerika Serikat dan Inggris, mengutuk serangan rudal Iran dan menyerukan gencatan senjata serta penahanan diri dari semua pihak yang terlibat. Namun, banyak pihak khawatir bahwa situasi ini dapat berujung pada konflik regional yang lebih besar, mengingat keterlibatan langsung Iran dan kemungkinan intervensi militer AS.

Di tengah krisis ini, lebih dari 1,2 juta warga Lebanon telah mengungsi akibat serangan Israel, dan hampir 2.000 korban jiwa tercatat sejak eskalasi konflik dimulai. Israel, yang terlibat dalam pertempuran melawan Hamas di Gaza, kini juga harus menghadapi Hizbullah di Lebanon, memperumit situasi yang sudah sangat tegang.

Pemimpin Iran, Masoud Pezeshkian, menegaskan bahwa Teheran siap untuk merespons jika diserang. “Setiap serangan militer atau pelanggaran terhadap garis merah kami akan dijawab dengan balasan tegas,” katanya dalam pernyataannya di Doha.

Polisi Gagalkan Peredaran SIM Palsu di Medan

Situasi ini memperlihatkan betapa rentannya stabilitas di Timur Tengah, di mana setiap langkah dapat memicu respons yang lebih besar dan berisiko menyebar ke konflik regional yang lebih luas. BP/CW1

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *