Uncategorized
Beranda » Berita » Sejarah HUT TNI: Dari BKR hingga TNI yang Kuat dan Dihormati

Sejarah HUT TNI: Dari BKR hingga TNI yang Kuat dan Dihormati

Para TNI yang sedang melaksanakan upacara kesaktian pancasila, BatakPos/TAD

Jakarta, Harianbatakpos,com – Hari Ulang Tahun (HUT) Tentara Nasional Indonesia (TNI) diperingati setiap tanggal 5 Oktober. Pada tahun 2024 ini, TNI genap berusia 79 tahun, beriringan dengan usia Republik Indonesia. Perayaan HUT

TNI tahun ini diadakan secara meriah di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Sabtu (5/10/2024).
Pembentukan TNI erat kaitannya dengan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Lima hari setelah kemerdekaan, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) membentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR) sebagai wadah bagi para mantan prajurit PETA, Heiho, dan pemuda-pemuda lainnya yang sebelumnya berada di bawah kekuasaan Jepang. Pada 23 Agustus 1945, Presiden Soekarno mengeluarkan seruan agar mereka sementara waktu bergabung dalam BKR,
sebelum nantinya dipanggil untuk menjadi prajurit dalam Tentara Kebangsaan Indonesia.

Namun, situasi keamanan semakin tidak stabil ketika Belanda berusaha kembali ke Indonesia setelah kekalahan Jepang. Pada 5 Oktober 1945, pemerintah Indonesia mengeluarkan maklumat pembentukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) untuk memperkuat pertahanan negara yang baru merdeka. Mantan opsir KNIL, Oerip Soemohardjo, ditunjuk sebagai Kepala Staf Umum TKR dengan pangkat Letnan Jenderal, bertugas membentuk tentara yang terorganisasi.

Sindrom Patah Hati: Ancaman Tersembunyi bagi Kesehatan Jantung Pria

Dalam perjalanannya, TKR mengalami beberapa kali perubahan nama. Pada 7 Januari 1946, TKR diubah menjadi Tentara Keselamatan Rakyat, dan kemudian pada 25 Mei 1946 diresmikan menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI). Pada 3 Juni 1947, melalui Keputusan Presiden Soekarno, TRI bergabung dengan badan-badan perjuangan rakyat lainnya dan berubah menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI), dengan Jenderal Soedirman diangkat sebagai Panglima Besar.

Penyatuan TRI dengan laskar-laskar perjuangan ini dilakukan untuk menciptakan satu kesatuan yang kuat dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Pada era Orde Baru, tepatnya tahun 1962, TNI disatukan dengan Kepolisian Negara menjadi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) untuk meningkatkan efektivitas pertahanan dan keamanan negara.

Namun, pada awal era Reformasi, pada 1 April 1999, TNI dan Polri dipisahkan kembali menjadi dua institusi yang berbeda, dengan tugas dan fungsi masing-masing. Hingga saat ini, TNI tetap berperan sebagai penjaga kedaulatan dan keamanan negara, dan telah diakui sebagai salah satu kekuatan militer yang dihormati di dunia.

Dengan usia 79 tahun, TNI terus mengembangkan kapasitas dan modernisasi untuk menghadapi tantangan global, sembari
menjaga stabilitas nasional dan integritas bangsa.

Greenpeace Kritik Pernyataan Bahlil Soal Tambang Raja Ampat

Dengan demikian, itulah mengapa setiap tanggal 5 oktober diperingati sebagai HUT TNI.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan