Kota Medan
Beranda » Berita » Viral: Pedagang Pasar Geruduk Kios Ayam Pinggir Jalan karena Jualan Murah, Netizen Beri Beragam Respons

Viral: Pedagang Pasar Geruduk Kios Ayam Pinggir Jalan karena Jualan Murah, Netizen Beri Beragam Respons

pedagang pasar viral jual murah ayam potong

Medan, harianbatakpos.com – Sebuah video yang memperlihatkan sekelompok pedagang ayam potong dari pasar, mayoritas ibu-ibu, mendatangi dan memprotes seorang pedagang ayam di kios pinggir jalan viral di media sosial. Aksi tersebut dipicu oleh harga ayam di kios tersebut yang jauh lebih murah dari harga pasaran, yaitu Rp26.000 per kilogram.

Video yang diunggah oleh akun Instagram @memomedsos_official menunjukkan para pedagang pasar mengeluhkan perbedaan harga yang dianggap merugikan mereka. Para pedagang ini menganggap harga yang terlalu murah dapat mematikan usaha pedagang ayam di pasar, karena konsumen akan lebih memilih membeli di kios pinggir jalan.

Dalam video itu, para ibu-ibu pedagang pasar meminta penjaga kios untuk memanggil pemilik kios, mengungkapkan kekesalan mereka karena merasa harga murah tersebut “menjelekkan” pedagang pasar. Mereka menegaskan bahwa meskipun berjualan adalah hak setiap orang, harga yang ditawarkan harus sesuai dengan kesepakatan di pasar agar tidak merugikan pedagang lainnya.

Pemadaman Listrik di Medan 25 Juni 2025, Cek Daftar Wilayah Terdampak

Protes yang terekam kamera ini memicu beragam reaksi dari netizen. Banyak yang memberikan kritik terhadap cara para pedagang pasar menyampaikan keluhan mereka. Salah satu komentar berbunyi, “Harusnya belajar kok bisa dapat lebih murah kan dapat ilmu, ini malah marah-marah,” tulis akun @ch***my.

Komentar lain juga menyoroti cara penyelesaian masalah yang kurang tepat, seperti yang ditulis oleh akun @da***id: “Bukan apa-apa, memang pasar sudah ada kesepakatannya, biar terjaga harga. Tapi cara mengingatkannya tidak benar.”

Beberapa netizen bahkan menyarankan agar konflik tersebut diselesaikan dengan cara yang lebih bijak tanpa harus mempermalukan diri sendiri, seperti yang disampaikan oleh akun @sr***ah: “Bisa lah bu di rembukin tanpa di video kan, jatuhnya kan mempermalukan diri sendiri.”

Fenomena ini membuka diskusi lebih luas tentang persaingan harga di pasar tradisional dan dampaknya terhadap pedagang kecil. Dalam dunia usaha, terutama di sektor perdagangan, penting bagi para pedagang untuk beradaptasi dengan perubahan harga dan mencari solusi yang tidak hanya menguntungkan satu pihak, tetapi juga menjaga keseimbangan ekonomi komunitas setempat.

Polda Sumut Ungkap 414 Kasus Narkoba Jelang Hari Bhayangkari-79

Dampak bagi Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

Kasus ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi bidang pendidikan, khususnya dalam pendidikan ekonomi dan bisnis. Konflik yang dipicu oleh perbedaan harga mengajarkan pentingnya memahami mekanisme pasar, negosiasi harga, dan persaingan yang sehat. Selain itu, pentingnya komunikasi yang baik dan etika dalam menyelesaikan masalah bisnis juga dapat menjadi bahan diskusi di kelas ekonomi.

Siswa yang mempelajari ekonomi mikro dapat menganalisis bagaimana harga pasar terbentuk, serta faktor apa saja yang memengaruhi perbedaan harga di pasar yang berbeda. Kasus ini juga relevan untuk menggambarkan dampak psikologis dan sosial dari praktik penetapan harga, serta bagaimana persaingan usaha dapat memengaruhi hubungan antar pedagang dalam sebuah komunitas ekonomi.

Selain itu, pendekatan yang bijaksana dan terbuka untuk bernegosiasi dapat diajarkan di kelas manajemen bisnis sebagai contoh bagaimana menyelesaikan konflik dalam bisnis tanpa merugikan pihak lain atau menimbulkan ketegangan sosial. Melalui pendidikan, generasi muda bisa belajar bagaimana menjalankan bisnis. BP/CW1

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *