Jakarta, Harianbatakpos.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) diimbau untuk melibatkan pakar teknologi informasi (TI) guna menjaga keamanan penggunaan Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak yang akan dilaksanakan pada November 2024. “KPU harus melibatkan banyak ahli atau pakar TI yang kompeten untuk menjaga sistem keamanan Sirekap,” kata pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, di Jakarta (7/10/2024).
Ujang menekankan pentingnya penguatan sumber daya manusia (SDM) di KPU, tidak hanya dalam kemampuan menggunakan sistem, tetapi juga dalam memberikan proteksi berlapis serta meningkatkan performa Sirekap secara berkelanjutan.
“Hanya individu yang memiliki keahlian di bidang TI yang dapat menjaga keamanan sistem tersebut, sehingga mereka perlu dilibatkan untuk bekerja sama dalam mengamankan sistem ini,” kata Ujang, yang merupakan Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR).
Selain itu, Ujang mengingatkan agar ketepatan data yang ditampilkan oleh Sirekap dijaga dengan baik untuk menghindari polemik di masa mendatang.
Sebelumnya, Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU RI, Idham Holik, menyatakan bahwa Sirekap akan kembali digunakan dalam Pilkada 2024. Ia menjelaskan bahwa KPU, bersama pengembang, telah melakukan berbagai perbaikan signifikan pada sisi sistem komputasi.
“Kami telah meningkatkan kapasitas trafik Sirekap dengan memperbesar bandwidth, sehingga pengelolaan trafik dapat dilakukan dengan lebih baik. Selain itu, kemampuan pembacaan Sirekap juga ditingkatkan untuk meningkatkan tingkat akurasi,” ujar Idham.
KPU juga telah melakukan simulasi penggunaan Sirekap di dua lokasi, yaitu Kota Depok, Jawa Barat, dan Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, dengan hasil tingkat akurasi mencapai lebih dari 99 persen.
“Kami yakin bahwa ke depannya akan lebih baik, dan kami akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat,” kata Idham.
Komentar