Daerah Hot
Beranda » Berita » BEM FISIP Unair Dibekukan Dekanat Usai Kritikan Melalui Karangan Bunga

BEM FISIP Unair Dibekukan Dekanat Usai Kritikan Melalui Karangan Bunga

BEM Fisip UNAIR dibekukan karena mengirim karangan bunga kritik pada terhadap pelantikan prabowo-gibran, BP/DTK.

Surabaya, Harianbatakpos.com – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga mengalami pembekuan oleh dekanat. Keputusan ini diambil setelah BEM FISIP menyampaikan kritik melalui karangan bunga terkait pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.

Presiden BEM FISIP Unair, Tuffahati Ullayyah Bachtiar, mengungkapkan bahwa pembekuan tersebut disampaikan melalui surat elektronik dari dekanat pada Jumat (25/10/2024) pukul 16.13 WIB.

“Pembekuan ini merupakan respons atas ekspresi kekecewaan terhadap Pemilu 2024 yang dituangkan dalam bentuk karangan bunga satire,” ungkap Tuffa pada Minggu (27/10/2024).

Prakiraan Cuaca Sumut 21 Juni 2025: Hujan Lebat dan Angin Kencang Ancam Sejumlah Wilayah

Kronologi Kejadian
Pembekuan BEM berawal pada Selasa (22/10/2024) ketika BEM FISIP Unair memberikan ucapan selamat kepada Presiden Prabowo dan Wapres Gibran dalam bentuk karangan bunga di Taman Barat FISIP. Karangan bunga tersebut menarik perhatian karena mencantumkan tulisan yang mengecam pelantikan mereka, menyebut Prabowo sebagai “Jenderal bengis pelanggar HAM” dan Gibran dengan IPK yang rendah. Setelah dipasang, karangan bunga itu ditarik kembali sekitar pukul 18.45 WIB akibat hujan.

Karangan bunga tersebut segera viral di media sosial, memicu berbagai reaksi dari mahasiswa, baik dukungan maupun penolakan. Tuffa kemudian menerima surat pemanggilan untuk klarifikasi dari Ketua Komisi Etik FISIP pada Kamis (24/10/2024) dan mengonfirmasi bahwa karangan bunga tersebut merupakan inisiatif dari Kementerian Politik dan Kajian Strategis BEM FISIP.

Pada pukul 16.13 WIB, BEM FISIP menerima surat resmi yang menegaskan pembekuan organisasi mereka. Dalam surat yang ditandatangani Dekan FISIP Unair, Bagong Suyanto, disebutkan bahwa pembekuan ini disebabkan oleh penggunaan narasi yang tidak sesuai dengan etika akademik dan pemasangan karangan bunga tanpa izin dari pimpinan fakultas.

Dekan FISIP, Bagong Suyanto, membenarkan pembekuan tersebut namun enggan berkomentar lebih lanjut, hanya menyatakan akan melakukan pertemuan dengan BEM FISIP pada Senin (28/10/2024).

Profil dan Harta Kekayaan Munjirin, Wali Kota Jakarta Timur

Tuffa menekankan bahwa mereka akan terus berjuang untuk keadilan dan tidak akan menyerah meskipun BEM FISIP dibekukan.

“Kami tetap melanjutkan perjuangan sampai waktu demisioner yang telah ditentukan,” tutupnya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *