Medan, Harianbatakpos.com — Ekspor Sumatera Utara pada September 2024 turun 4,34 persen dari Agustus, yakni dari US$1,041 miliar menjadi US$996,23 juta. Meski begitu, dibandingkan dengan September 2023, ekspor naik 13,89 persen. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara, Asim Saputra, mengungkapkan hal ini dalam rilis statistik di Medan, Selasa (5/11/2024), yang turut dihadiri Asisten II Ekonomi dan Pembangunan Pemprov Sumut, Effendy Pohan.
Penurunan ekspor terbesar terjadi pada komoditas lemak dan minyak hewan/nabati sebesar US$27,08 juta atau 6,34 persen, diikuti kopi, teh, dan rempah-rempah yang turun US$16,60 juta atau 34,81 persen. Sebaliknya, ekspor karet dan produk karet meningkat US$11,72 juta atau 14,50 persen. Tiongkok menjadi negara tujuan ekspor terbesar dengan nilai US$178,65 juta, diikuti Amerika Serikat dan India, dengan ketiganya berkontribusi sebesar 38,57 persen dari total ekspor.
Nilai impor Sumatera Utara juga turun 8,94 persen pada September dibandingkan Agustus, dari US$500,87 juta menjadi US$456,10 juta. Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, impor turun 1,44 persen. Impor barang konsumsi naik 4,55 persen, sedangkan bahan baku dan barang modal masing-masing turun 5,36 persen dan 36,36 persen. Impor mesin mengalami penurunan terbesar, sedangkan bahan kimia anorganik mencatat kenaikan tertinggi.
Tiongkok memimpin sebagai negara pemasok utama impor Sumatera Utara senilai US$121,50 juta atau 26,64 persen dari total impor, disusul oleh Singapura dan Malaysia.
Komentar