Berita
Beranda » Berita » Warga Desa Selamat Tewas Dianiaya Prajurit TNI, Saksi Ungkap Kronologi Tragis

Warga Desa Selamat Tewas Dianiaya Prajurit TNI, Saksi Ungkap Kronologi Tragis

Warga Desa Selamat, Deli Serdang, Tewas Dianiaya Prajurit TNI, Saksi Ungkap Kronologi Tragis
Warga Desa Selamat, Deli Serdang, Tewas Dianiaya Prajurit TNI, Saksi Ungkap Kronologi Tragis

Deli Serdang, HarianBatakpos.com – Peristiwa tragis dialami oleh Raden Barus (61), seorang warga Desa Selamat, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Ia tewas usai dianiaya oleh prajurit TNI dari Batalyon Artileri Medan (Armed) 2/105 Kilap Sumagan. Peristiwa memilukan ini terjadi pada Jumat (9/11/2024) malam. Pada saat itu, puluhan prajurit Armed menyerang warga Desa Selamat.

Peristiwa Tragis di Desa Selamat

Binawati, Kepala Dusun III Desa Selamat, mengatakan bahwa malam itu suasana sangat mencekam. Sekitar pukul 21.30 WIB, ia menerima informasi dari warga bahwa ada pelaku begal dan geng motor yang masuk ke kampung. Belakangan diketahui, segelombolan orang yang menyerang warga tersebut adalah prajurit dari Armed.

Profil dan Kekayaan Mayjen Ariyo Windutomo

“Mereka tidak pandang bulu, setiap ada laki-laki dihajar. Makanya warga dari desa lain yang hanya kebetulan lewat juga kena,” kata Binawati saat diwawancarai di Desa Selamat, Senin (11/11/2024) dikutip dari kompas.com. Para prajurit tersebut mencari seorang kawannya yang hilang dan diduga diambil warga. Beberapa rumah warga didobrak, namun para prajurit tidak menemukan orang yang dicari.

Penganiayaan yang Berujung Kematian

Setelah para prajurit Armed pergi dari kampung, sekitar pukul 22.30 WIB, Binawati mendapati kabar bahwa Raden sudah tergeletak tak berdaya di pinggir jalan. Kondisinya sangat memprihatinkan. “Ada darah keluar dari telinga sebelah kanan. Kepala bagian kirinya lembek. Mata kirinya dicolok sesuatu, sama dengan dagunya. Luka sayat di punggung kanan dan bahu kirinya memar,” ujar Binawati. Raden mulanya keluar dari rumah karena khawatir cucunya terlibat bentrok dengan kelompok yang menyerang kampung. Nahasnya, Raden justru dianiaya.

Respon Pihak Berwenang

Profil Lengkap Suahasil Nazara Wakil Menteri Keuangan RI

“Jadi bapak (Raden) ini punya cucu di dusun IV. Dia sangka cucunya terlibat entah apa dengan geng motor tadi. Belum sampai ke tempat cucunya, orang itu (prajurit Armed) sudah membabi buta memukuli bapak itu,” ungkap Binawati. Ada seorang yang mencoba menolong Raden namun turut dianiaya. Setelah itu, Raden sempat dilarikan ke klinik terdekat, namun sayangnya sudah meninggal dunia dan dikembalikan ke kediamannya di Desa Selamat.

Panglima Kodam I Bukit Barisan, Letjen Mochammad Hasan, telah menyampaikan permohonan maaf atas penyerangan yang dilakukan anak buahnya. “Sekali lagi, bersama keluarga besar Bukit Barisan, kami memohon maaf sebesar-besarnya. Kalaupun saya harus menggantikan almarhum, saya siap melakukan itu sekarang. Saya ikhlas,” kata Hasan saat mengikuti acara adat pemakaman Raden Barus di jambur Desa Selamat, Minggu (10/11/2024).

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *