Konawe Selatan, HarianBatakpos.com – Kapolsek Baito Ipda Muhammad Idris dan Kanit Reskrim Polsek Baito Aipda Amiruddin dicopot dari jabatannya usai diduga meminta uang damai kepada Supriyani, seorang guru SDN 4 Baito, agar tidak ditahan. Pencopotan ini diumumkan melalui Surat Telegram yang diterbitkan Polres Konawe pada Senin (11/11) kemarin. Kapolres Konawe AKBP Febry Syam membenarkan kabar tersebut.
Kapolsek Baito Muhammad Idris kini dimutasi dari jabatannya sebagai Kapolsek menjadi anggota SDM Polres Konawe Selatan. Posisi Kapolsek Baito kini dijabat oleh Plh Ipda Komang Budayana, sedangkan Kanit Reskrim Polsek Baito yang sebelumnya dipegang Aipda Amiruddin, digantikan oleh Aiptu Indriyanto.
AKBP Febry Syam menjelaskan, keputusan mencopot kedua polisi tersebut bertujuan menciptakan situasi kondusif di masyarakat terkait kasus Supriyani. Sebelumnya, Supriyani diduga terlibat dalam kekerasan terhadap anak seorang polisi, sehingga terjadi insiden permintaan uang damai tersebut.
Kasus ini kini dalam penyelidikan Propam Polda Sulawesi Tenggara, yang terus mendalami dugaan penerimaan uang damai Rp2 juta dari Supriyani oleh Kapolsek Baito. Hingga saat ini, Propam Polda Sultra telah meminta keterangan enam orang personel baik dari Polres Konawe maupun Polsek Baito terkait insiden tersebut.
AKBP Febry Syam menambahkan bahwa keterangan enam anggota polisi serta seorang kades masih terus didalami, termasuk terkait adanya permintaan uang damai yang diduga mencapai Rp50 juta. Proses pemeriksaan ini masih berlangsung untuk memastikan kejelasan kasus.
Komentar