Daerah
Beranda » Berita » Pencarian korban tenggelamnya Kapal Motor (KM) Sinar Bangun

Pencarian korban tenggelamnya Kapal Motor (KM) Sinar Bangun

Tim gabungan berangkat untuk mencari korban yang hilang di Danau Toba

Medan-BP: Pencarian korban tenggelamnya Kapal Motor (KM) Sinar Bangun di Perairan Danau Toba Senin lalu hingga kini masih terus dilakukan.

mengingat jumlah korban yang belum ditemukan masih banyak maka upaya yang dilakukan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) bersama tim gabungan lainnya sangat serius. Basarnas juga dibantu oleh TNI dan Polri termasuk Kementerian dan masyarakat setempat. Basarnas sendiri menurunkan 70 personil termasuk didalamnya adalah Basarnas Special Group (BSG) yang mempunyai kemampuan menyelam sampai dengan kedalaman tertentu. Hal ini disampaikan Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI M. Syaugi dalam konfrensi persnya di Kementerian Perhubungan, Rabu (20/6).

“Pemerintah serius dan all out itu kita buktikan kemarin kita hadir di lokasi kejadian ada dari Kementerian Perhubungan, Basarnas, KNKT, dan Jasa Raharja. Kami berempat sepakat membagi tugas tersebut dan penanggung jawab atau leading sector adalah Basarnas”, ujarnya.

Gubernur Bobby Nasution Pastikan Proyek Jalan Desa Sipiongot Tetap Dilanjut

“Karena dalamnya Danau Toba sekitar 300-500 meter. Kami mengerahkan segala daya upaya. Kita all out, kita menggunakan suatu alat yang dinamakan Remoted Operated Underwater Vehicle (ROV) yang bisa mendeteksi di dalam air dan portable. Karena ini di danau jadi kami tidak bisa mengerahkan peralatan yang besar ke dalam danau. Kita punya kapal dan ROV yang besar namun tidak bisa dibawa ke danau”, tambah Syaugi.

“Disamping itu penyelam-penyelam kita dilengkapi peralatan yang bisa digunakan untuk mempercepat kegiatan di dalam air dan untuk bisa mengangkut korban sampai 6 orang diangkat oleh satu penyelam. Alat itu dinamakan rotinor yang punya kecepatan tertentu sehingga bisa membawa penyelam beserta korban dengan mudah di dalam air. Selain itu penyelam juga dilengkapi jet booth yang ditempel di pinggang penyelam dan berfungsi untuk mempercepat pergerakan penyelam di dalam air”, jelasnya.

Penyelaman sudah dilakukan hingga kedalaman 50 meter namun tim belum behasil menemukan apa-apa. Kondisi di dalam danau yang gelap dengan air keruh serta dingin menjadi sedikit kendala bagi tim dalam melakukan pancarian korban. Untuk membantu penerangan di dalam air tim penyelam juga menggunakan senter, namun yang dapat terlihat paling jauh hanya 5 meter.

“Jadi sampai sekarang kita belum mengetahui ada korban atau tidak di dalam danau. Tapi dari situasi yang kita temukan korban diduga sudah bergeser 3-5 km dari titik koordinat pertama kali korban ditemukan”, terang Jenderal Bintang Tiga ini.

Profil Andrei Angouw, Wali Kota Terpilih Pilkada Manado

Diakhir konfrensi persnya Kepala Basarnas kembali menegaskan bahwa Basarnas bersama tim gabungan lainnya akan berusaha dengan maksimal untuk menemukan keberadaan korban.

“Basarnas all out dan terus bersinergi dengan Unsur SAR lain dalam mencari korban. Peran serta masyarakat juga dibutuhkan dalam memberikan informasi terkait korban”, pungkasnya.

Hingga berita ini diturunkan korban yang sudah berhasil ditemukan sebanyak 21 orang terdiri dari 3 orang meninggal dunia dan 18 selamat. Sementara korban yang hilang masih simpang siur.(BP/basarnas.go.id)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *