Medan, Harianbatakpos.com – Pneumonia merupakan salah satu penyebab utama kematian anak di Indonesia, dengan sekitar 20-30 ribu kasus per tahun.
Menurut dr. Wahyuni Indawati, SpA(K), spesialis anak konsultan respirologi, batuk pada kasus pneumonia anak memiliki tanda-tanda khas yang wajib diwaspadai oleh orang tua.
Gejala utamanya adalah batuk yang disertai sesak napas atau napas cepat. “Frekuensi napas anak perlu dihitung dalam satu menit. Untuk bayi di bawah 2 bulan, batasnya adalah 60 kali per menit.
Anak usia 1 tahun, 50 kali per menit, dan balita 40 kali per menit,” jelas dr. Wahyuni saat ditemui di Jakarta Selatan, Minggu (17/11/2024) ), dilansir dari Detikcom.
Cara Mengenali Gejala Pneumonia pada Anak
Orang tua dapat memeriksa tanda-tanda sesak napas dengan mengamati tarikan dinding dada anak ke dalam. Selain itu, gejala penyerta lain meliputi demam, batuk, dan nyeri dada.
Pneumonia sendiri bersifat akut, dengan gejala yang berkembang dalam waktu kurang dari dua pekan akibat infeksi bakteri, virus, atau patogen lainnya.
Jika tidak segera ditangani, penyakit ini berpotensi merusak jaringan paru-paru yang berfungsi untuk pertukaran oksigen dan karbondioksida.
“Pneumonia sangat berisiko tinggi jika dibiarkan. Orang tua harus waspada terhadap gejala awalnya,” ujar dr. Wahyuni.
Pencegahan Pneumonia pada Anak
Untuk melindungi anak dari pneumonia, dr. Wahyuni menyarankan:
- Memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan.
- Memberikan makanan bergizi penuh.
- Mencegah defisiensi vitamin A.
- Menghindarkan anak dari paparan asap rokok dan polusi lainnya.
- Menerapkan etika batuk dan mencuci tangan secara rutin.
Dengan langkah-langkah pencegahan ini, risiko pneumonia dapat diminimalkan. Orang tua perlu memastikan anak mendapatkan perawatan medis segera jika menunjukkan gejala pneumonia.
Komentar