Jakarta, HarianBatakpos.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup melemah menjelang libur nasional Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024. IHSG mengalami penurunan sebesar 37,78 poin atau 0,56 persen, berada di posisi 7.277,03. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 juga turun 7,67 poin atau 0,86 persen, mencapai posisi 884,16.
Menurut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas, bursa regional Asia cenderung melemah, dengan fokus pasar tertuju pada kebijakan ekonomi baru yang diusulkan oleh Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump. Trump berencana menaikkan tarif, terutama terhadap China, Meksiko, dan Kanada, yang memberi dampak negatif terhadap sentimen pasar global.
“Presiden terpilih AS Donald Trump berencana untuk menaikkan tarif tambahan sebesar 10 persen pada semua barang China yang masuk ke AS, serta tarif 25 persen untuk impor dari Meksiko dan Kanada. Hal ini memicu kekhawatiran atas ketegangan perdagangan global yang bisa berdampak pada stabilitas ekonomi dunia,” ujar Tim Riset Pilarmas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.
Juru bicara Kedutaan Besar China di Washington, Liu Pengyu, mengungkapkan bahwa baik AS maupun China tidak akan diuntungkan dengan adanya perang dagang ini. China sendiri percaya bahwa kerja sama ekonomi dan perdagangan antara AS dan China saling menguntungkan bagi kedua negara.
Pelaku pasar dalam negeri berharap pemerintah China dapat mengambil langkah-langkah stimulus lebih lanjut guna mendukung pertumbuhan ekonomi dan mengurangi dampak dari kebijakan tarif yang dikeluarkan AS. Kebijakan tersebut diperkirakan akan membuat ekonomi China semakin rentan terhadap fluktuasi global.
Di sisi domestik, jelang libur terkait Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 27 November 2024, pasar berharap proses Pilkada berlangsung aman, damai, dan demokratis. Selain itu, regulasi kebijakan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2025 diharapkan dapat menyeimbangkan kondisi bisnis yang ada, dengan memperhatikan kepentingan pekerja serta pelaku usaha, agar kenaikan tersebut tidak menekan dunia usaha atau menyebabkan pengurangan tenaga kerja.
Pada sesi pertama perdagangan saham, IHSG dibuka menguat namun akhirnya bergerak ke zona merah. Pada sesi kedua, IHSG tetap berada di zona negatif hingga penutupan perdagangan. Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, hanya sektor properti yang menguat, dengan kenaikan 0,66 persen, sementara sepuluh sektor lainnya melemah. Sektor energi turun paling dalam dengan penurunan 0,89 persen, diikuti oleh sektor keuangan dan sektor teknologi yang masing-masing turun sebesar 0,82 persen dan 0,63 persen.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.218.508 kali transaksi, dengan jumlah saham yang diperdagangkan mencapai 19,68 miliar lembar senilai Rp11,48 triliun. Sebanyak 217 saham mengalami kenaikan, 364 saham menurun, dan 214 saham tidak bergerak.
Di pasar saham regional Asia, indeks Nikkei menguat 496,29 poin atau 1,30 persen ke level 38.780,14, sementara indeks Shanghai melemah 3,43 poin atau 0,10 persen ke posisi 3.263,76. Indeks Kuala Lumpur menguat 7,67 poin atau 0,48 persen ke posisi 1.597,45, sedangkan indeks Straits Times melemah 14,63 poin atau 0,39 persen ke level 3.731,39.
Komentar