Medan, HarianBatakpos.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) melalui Dinas Kesehatan melaporkan adanya peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD) yang signifikan sepanjang November 2024. Jumlah kasus demam berdarah Sumut mencapai 7.994 kasus, dengan 52 di antaranya berujung pada kematian.
“Dari total kasus tersebut, 52 kasus menyebabkan kematian,” ujar Sekretaris Dinas Kesehatan Pemprov Sumut, Rusdin Pinem, di Medan, Minggu (1/12/2024).
Rusdin menjelaskan, lonjakan kasus terbanyak terjadi di sejumlah daerah, seperti Kabupaten Karo, Kabupaten Mandailing Natal, dan Kabupaten Nias Selatan. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, jumlah kasus DBD di Sumatera Utara mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Pada tahun 2023, tercatat 4.687 kasus dengan 24 kematian.
“Kami sedang berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk memastikan strategi pencegahan dan penanggulangan demam berdarah diimplementasikan secara efektif,” tambah Rusdin.
Strategi Pencegahan Melibatkan Semua Pihak
Dinas Kesehatan juga menekankan pentingnya kolaborasi antar pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam memberantas DBD. Rusdin mengimbau seluruh masyarakat Sumatera Utara untuk aktif mencegah penyebaran penyakit ini melalui penerapan 3M Plus, yaitu menguras tempat penampungan air, menutup wadah air, dan mendaur ulang barang bekas.
Selain itu, langkah tambahan seperti memasang kawat kasa pada ventilasi, menggunakan obat nyamuk, memelihara ikan pemakan jentik, serta mengenakan pakaian lengan panjang saat beraktivitas di luar rumah juga dianjurkan.
“Pencegahan inovatif seperti vaksinasi juga bisa menjadi bagian dari pendekatan yang lebih menyeluruh untuk melawan demam berdarah,” kata Rusdin.
Target Nol Kematian Akibat DBD pada 2030
Dengan langkah-langkah komprehensif ini, Pemprov Sumut berharap dapat mencapai target nol kematian akibat demam berdarah pada tahun 2030. Namun, tantangan masih besar mengingat secara nasional, jumlah kasus DBD pada tahun 2024 meningkat tajam menjadi 218.356 kasus dibandingkan dengan 114.320 kasus pada tahun 2023.
“Dengan harapan kolaborasi yang baik, kita dapat mengurangi jumlah kasus DBD di Sumut secara signifikan,” tutup Rusdin.
Komentar