Nasional
Beranda » Berita » Permintaan Maaf Sujiwo Tejo kepada Gus Miftah: Antara Sindiran dan Kebenaran

Permintaan Maaf Sujiwo Tejo kepada Gus Miftah: Antara Sindiran dan Kebenaran

Permintaan Maaf Sujiwo Tejo kepada Gus Miftah: Antara Sindiran dan Kebenaran
Permintaan Maaf Sujiwo Tejo kepada Gus Miftah: Antara Sindiran dan Kebenaran

Medan,  HarianBatakpos.com – Di tengah hujatan yang dialamatkan kepada Gus Miftah, Sujiwo Tejo justru mengambil langkah berani dengan meminta maaf. Dalam pernyataannya, Sujiwo mengakui bahwa ia telah berburuk sangka terhadap Gus Miftah, yang ternyata adalah seorang wali. “Aku mau minta maaf pada Gus Miftah, karena telah suudzon, berburuk sangka ternyata Gus Miftah itu seorang wali,” ungkap Sujiwo Tejo dalam sebuah video yang diunggah di Instagram @president_jancukers pada Jumat (6/12/2024).

Sujiwo Tejo menilai tindakan Gus Miftah yang mengolok-olok seorang penjual es teh, Sunhaji, mungkin memiliki maksud baik. “Kelihatannya saja Gus Miftah itu mengolok-olok, padahal dia mungkin adalah seorang wali yang tidak ingin dipuji,” ujarnya. Sujiwo berpendapat bahwa cara Gus Miftah memberikan rezeki kepada Sunhaji adalah metode yang tidak lazim namun penuh makna, disadur dari detik.com.

Lebih lanjut, Sujiwo menjelaskan bahwa banyak kisah wali yang memberikan rezeki dengan cara-cara yang tidak biasa, sehingga orang yang menerima bantuan tidak merasa berutang budi. “Banyak kisah-kisah wali yang memberi duit dengan cara membuang duit ke muka orang,” katanya. Dengan cara ini, Gus Miftah dianggap telah memberikan berkah kepada Sunhaji, meski melalui olok-olokan.

Tel Aviv Hancur: Iran Balas Serangan Israel dengan Rudal Mematikan!

Sujiwo Tejo juga meminta maaf kepada Sunhaji yang seolah berpura-pura senang saat diberangkatkan umrah. Ia menyoroti bagaimana persepsi publik bisa berbeda dari kenyataan. Permintaan maafnya tidak hanya ditujukan kepada Gus Miftah, tetapi juga kepada netizen yang menghujatnya. “Aku juga minta maaf kepada netizen yang seolah-olah memakai dan menghujat Gus Miftah,” ujarnya.

Sebagai penutup, Sujiwo menyatakan bahwa Indonesia adalah negara para wali, di mana semua elemen masyarakat—termasuk penguasa—merupakan bagian dari perjalanan spiritual ini. “Aku minta maaf ternyata Indonesia adalah negara para wali,” katanya sambil meneteskan air mata.

Pernyataan Sujiwo Tejo ini memicu beragam reaksi, dengan sebagian netizen menilai bahwa itu adalah sindiran yang dikemas dalam bentuk candaan. Namun, di balik semua itu, ada pesan mendalam tentang memahami niat baik di balik tindakan yang tampak negatif.

Gaji Kepala Daerah Rendah, Korupsi Tinggi: Apa Solusinya?

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan