Medan, HarianBatakpos.com – Koordinator Tim Pemenangan pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), Ramdan Alamsyah, mengkritik kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam menyelenggarakan Pilkada Jakarta 2024. Ia menilai narasi KPU yang menyatakan rendahnya partisipasi pemilih disebabkan oleh faktor kejenuhan masyarakat akibat dekatnya waktu Pilkada, Pilpres, dan Pileg, sebagai bentuk upaya “cuci tangan.” “Ini kan KPU sendiri menarasikan pemilu kali ini terlalu berdekatan dan masyarakat jengah,” ujar Ramdan pada Kamis (5/12/2024), dikutip dari Kompas TV.
Ramdan menyoroti rendahnya partisipasi pemilih di beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS), terutama di Jakarta Timur, di mana partisipasi hanya mencapai 15 hingga 23 persen. Menurutnya, masalah ini bukan semata-mata akibat kejenuhan masyarakat, tetapi lebih karena kesalahan administrasi dan kurangnya sosialisasi yang dilakukan KPU. Ia menegaskan, “Nah karena tidak profesional… partisipasi padahal pemerintah sudah mengintervensi tentang adanya hari libur.” , disadur dari KOMPAS.com.
Ramdan juga mengkritik penyelenggara di tingkat Panitia Pemungutan Suara (PPS), yang banyak diisi oleh orang-orang baru tanpa pengalaman yang memadai. “Bahkan ada RT yang tidak mendapatkan surat suara, padahal mereka biasanya bagian dari panitia,” tambahnya, menunjukkan buruknya koordinasi KPU.
Tim Rido telah melaporkan masalah ini ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) dan berharap DKPP dapat mengusut tuntas pelanggaran yang terjadi. “Kami berharap DKPP bisa mengusut tuntas pelanggaran ini, karena dampaknya sangat merugikan proses demokrasi di Jakarta,” kata Ramdan.
Penyelenggaraan Pilkada Jakarta 2024 menjadi sorotan, dan kritik terhadap KPU menunjukkan perlunya evaluasi mendalam untuk meningkatkan kualitas pemilihan di masa mendatang.
Komentar