Medan, HarianBatakpos.com – Sujiwo Tejo, seorang budayawan dan cendekiawan, menyoroti kontroversi yang melibatkan Gus Miftah dan penjual es teh dalam acara pengajian di Magelang. Selain membuat video satire mengenai insiden tersebut, Sujiwo juga memberikan tanggapan terhadap aksi Wendi Cagur yang memparodikan Gus Miftah dalam program televisi ‘Bercanda Tapi Santai’.
Dalam acara tersebut, Wendi Cagur diduga meniru cara Gus Miftah meminta maaf kepada penjual es teh setelah isu olok-oloknya menjadi viral. Sujiwo Tejo memberikan apresiasi terhadap akting Wendi, yang dinilai berhasil menirukan gaya arogan Gus Miftah. “Permintaan maaf yang intimidatif. Aktor Wendi Cagur menurutku berhasil memainkan peran minta maaf dengan tetap memelihara watak si peminta maaf itu: rasa unggul,” ujarnya, dilansir dari Suara.com.
Beberapa aspek dari akting Wendi yang mendapat pujian adalah ekspresi dan gestur yang sangat natural. Sujiwo menyoroti, “Caranya merangkul tak beda dengan memiting dan tatapannya, lho. Tatapannya belagu banget seolah-olah itu bukan belagu yang kebetulan tapi belagu yang emang sudah jadi watak dasar.” Menurutnya, akting Wendi Cagur sangat berhasil dalam menggambarkan karakter tersebut.
Tidak hanya Wendi, Sujiwo Tejo juga memuji akting Andre Taulany yang berperan sebagai pedagang asongan. Ia menyatakan bahwa akting Andre berhasil menonjolkan sifat arogan dari tokoh Gus Miftah yang diperankan Wendi. “Ekspresi wajah dan tubuh Andre memberi ‘ruang’ bagi Wendi untuk meresponsnya dengan cara belagu,” ungkap Sujiwo.
Tanggapan netizen pun beragam, dengan beberapa memuji Wendi dan yang lainnya memperdebatkan kualitas aktingnya. “Wendi keren banget selama ini kalau akting,” tulis seorang netizen. Diskusi ini menunjukkan betapa kompleksnya dinamika antara seni, humor, dan etika dalam konteks masyarakat.
Komentar