Nasional
Beranda » Berita » Rezim Assad Tumbang: Rusia dan Iran Menghadapi Krisis Dukungan di Suriah

Rezim Assad Tumbang: Rusia dan Iran Menghadapi Krisis Dukungan di Suriah

Rezim Assad Tumbang: Rusia dan Iran Menghadapi Krisis Dukungan di Suriah
Rezim Assad Tumbang: Rusia dan Iran Menghadapi Krisis Dukungan di Suriah

Medan,  HarianBatakpos.com –   Pada hari Minggu (8/12/2024), pemberontak Suriah mengumumkan bahwa rezim pemerintahan Presiden Bashar al-Assad telah berakhir. Pengumuman ini menandai kegagalan Rusia dan Iran dalam mendukung sekutu mereka di kawasan tersebut.

“Saya mengumumkan kepada Anda tentang jatuhnya rezim Bashar al-Assad,” kata Kepala Koalisi Nasional Revolusi dan Pasukan Oposisi Suriah, Hadi al-Bahra, kepada Al Arabiya. “Situasinya aman, dan tidak ada ruang untuk balas dendam atau pembalasan,” ujarnya.

Al-Bahra menegaskan bahwa lembaga-lembaga pemerintah akan melanjutkan operasi dalam waktu dua hari ke depan. “Pengalihan kekuasaan akan dilakukan dengan bekerja sama dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa,” tambahnya.

HUT ke-80 RI Digelar di Jakarta, Bukan IKN, Ini Alasan Pemerintah!

Dalam konteks ini, militer Suriah juga akan mengalami restrukturisasi. Bashar al-Assad, yang telah memimpin negara ini selama hampir seperempat abad, dilaporkan telah meninggalkan Damaskus pada Sabtu malam, dengan tujuan yang belum diketahui, dilansir dari antaranews.com.

Pemberontak Suriah telah memperoleh kemajuan yang signifikan di wilayah utara, merebut kota-kota penting seperti Aleppo dan Hama sebelum akhirnya berhasil menguasai ibu kota, Damaskus. Mereka berencana untuk melanjutkan ofensif ke selatan, menuju Homs, yang berjarak sekitar 100 mil dari Damaskus.

“Ketika kita berbicara tentang tujuan, tujuan revolusi tetaplah menggulingkan rezim ini. Merupakan hak kita untuk menggunakan semua cara yang tersedia untuk mencapai tujuan tersebut,” kata Abu Mohammad al-Jolani, mantan milisi al-Qaeda yang kini memimpin pemberontakan, kepada CNN.

Bagi Rusia, jatuhnya rezim Assad dapat berarti kehilangan sekutu terdekatnya di Timur Tengah dan melemahkan posisi strategisnya saat berperang di Ukraina.

BMKG Catat Suhu Harian Tertinggi di Indonesia Capai 37,8 Derajat

Sementara itu, bagi Iran, situasi ini dapat menghancurkan apa yang disebut Poros Perlawanan, yang terdiri dari negara-negara sekutu dan milisi. Hingga saat ini, Rusia dan Iran belum memberikan komentar resmi mengenai laporan ini.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *