Nasional
Beranda » Berita » Keberatan Saksi dan Suara Tidak Sah: Sorotan pada Hasil Pilkada Jakarta

Keberatan Saksi dan Suara Tidak Sah: Sorotan pada Hasil Pilkada Jakarta

Keberatan Saksi dan Suara Tidak Sah: Sorotan pada Hasil Pilkada Jakarta
Keberatan Saksi dan Suara Tidak Sah: Sorotan pada Hasil Pilkada Jakarta

Medan,  HarianBatakpos.com –  Rapat penetapan hasil pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jakarta yang dilakukan oleh KPU Provinsi Jakarta berlangsung dramatis. Sebelum hasil rapat disahkan, situasi memanas ketika saksi dari pasangan calon (paslon) menyampaikan keberatan mereka.

Hal ini menjadi sorotan publik, terutama terkait proses pemilihan yang dianggap tidak transparan. “Kami menganggap dan menilai bahwa jumlah suara tidak mewakili atau merepresentasikan masyarakat,” ungkap Anthony James Harahap, tim hukum dari paslon nomor urut 2, Dharma Pongrekun dan Kun Wardhana Abyoto.

Keberatan Tim Dharma-Kun

Tim Dharma-Kun mengemukakan bahwa partisipasi pemilih di Jakarta hanya mencapai 53 persen dari total daftar pemilih tetap (DPT). “Sehingga, kami menganggap dan menilai bahwa jumlah suara tidak mewakili masyarakat secara keseluruhan,” tambahnya, dilansir dari Kompas.com.

HUT ke-80 RI Digelar di Jakarta, Bukan IKN, Ini Alasan Pemerintah!

Mereka juga menyoroti tingginya persentase suara tidak sah, yang diperkirakan mencapai 10 persen. Hal ini tentunya berpotensi mempengaruhi hasil pemilihan secara signifikan.

Dalam rapat pleno yang berlangsung di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat, mereka juga mengungkapkan berbagai kejanggalan, termasuk kasus surat suara yang sudah tercoblos dan distribusi undangan yang tidak merata.

“Dari 167 kasus yang disampaikan paslon 1, belum ada tindak lanjut dari rekomendasi Bawaslu,” kata Anthony.

Saksi dari kubu Dharma-Kun pada akhirnya memutuskan untuk tidak menandatangani berita acara penetapan hasil meskipun mereka mengakui angka perolehan suara yang disebutkan oleh KPU Jakarta. “Kami menggunakan hak kami untuk tidak menandatangani,” tegas Anthony.

BMKG Catat Suhu Harian Tertinggi di Indonesia Capai 37,8 Derajat

Di sisi lain, tim paslon Pramono Anung dan Rano Karno tidak mempermasalahkan angka yang dibacakan oleh KPU.

Saksi dari paslon Ridwan Kamil dan Suswono juga menyampaikan keberatan yang serupa, sebelum akhirnya memilih untuk walk out dari rapat.

Kejadian ini menunjukkan adanya ketegangan yang signifikan dalam proses pemilihan gubernur Jakarta, dan memunculkan pertanyaan mengenai legitimasi hasil pemilu.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *