Medan, HarianBatakpos.com – Musim hujan di Indonesia membawa berbagai tantangan kesehatan, dengan banyak orang melaporkan mudah jatuh sakit.
Penyakit yang sering muncul selama musim ini umumnya disebabkan oleh genangan air, hawa dingin, dan kontak dengan individu atau benda yang terkontaminasi virus. Berikut adalah tujuh penyakit yang perlu diwaspadai, dikutip dari CNBC Indonesia.
Penyakit yang Mengintai Selama Musim Hujan
Asma:
Musim hujan dapat memperburuk kondisi asma, yang ditandai dengan gejala mengi, sesak napas, dan batuk. Kemenkes RI mengingatkan, “Hawa dingin adalah pemicu utama munculnya gangguan asma.”
Demam Berdarah Dengue (DBD):
Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. “DBD merupakan salah satu jenis penyakit musim hujan yang dapat berujung pada kematian,” tegas Kemenkes RI.
Leptospirosis:
Penyakit zoonosis ini disebabkan oleh bakteri leptospira dan dapat menular melalui air yang terkontaminasi. “Infeksi dapat terjadi dengan kontak langsung atau melalui kontak dengan air sungai, danau, selokan,” jelas Kemenkes RI.
Malaria:
Penularan malaria meningkat selama musim hujan akibat perkembangbiakan nyamuk Anopheles. “Bila terlambat ditangani, wabah malaria akan berkembang dan berisiko mengancam nyawa,” kata Kemenkes RI.
Norovirus:
Virus ini dapat menular dengan mudah dan menyebabkan gejala mirip diare. “Penyakit ini bisa saja menyerang sewaktu-waktu, tapi akan jadi lebih berbahaya saat kambuh ketika cuaca sedang dingin,” ungkap Kemenkes RI.
Nyeri Sendi:
Meskipun belum ada bukti kuat, banyak orang dengan riwayat arthritis melaporkan nyeri sendi saat cuaca dingin. Kemenkes RI mengimbau untuk tidak menyepelekan gejala ini.
Serangan Jantung:
Musim hujan juga meningkatkan risiko serangan jantung. “Saat suhu udara menjadi lebih dingin, tekanan darah meningkat sehingga memaksa jantung untuk bekerja ekstra,” ujar Kemenkes RI.
Dengan begitu banyak penyakit yang mengintai selama musim hujan, penting bagi masyarakat untuk tetap waspada dan menjaga kesehatan.
Komentar