Medan, HarianBatakpos.com – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melalui Kepala BNPT, Komjen Pol. Eddy Hartono, menekankan pentingnya program Sekolah Damai dalam mencegah penyebaran paham radikal terorisme.
Menurutnya, program ini mengajarkan nilai-nilai Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia (HAM) yang menjadi penangkal efektif terhadap masuknya paham-paham radikal di kalangan pelajar.
Komjen Pol. Eddy menyatakan, “Sekolah Damai merupakan salah satu langkah mitigasi karena sejak dini anak-anak muda kita harus dibekali nilai-nilai tersebut” ), dilansir dari ANTARA.
Sekolah Damai sebagai Solusi Pendidikan Perdamaian
Dalam era digital saat ini, paham radikal dapat menyebar dengan cepat baik secara daring (online) maupun luring (offline). Komjen Pol. Eddy menyebutkan bahwa penyebaran daring lebih masif karena akses yang luas terhadap alat komunikasi.
Untuk itu, BNPT berfokus pada pengawasan dunia maya dan langkah mitigasi lainnya, termasuk melalui program Sekolah Damai yang dilaksanakan di berbagai sekolah di Indonesia.
Penguatan Pancasila, Demokrasi, dan HAM melalui Sekolah Damai
Komjen Pol. Eddy juga menambahkan bahwa program Sekolah Damai sangat mendukung misi Pemerintah Indonesia untuk memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan HAM.
Program ini sejalan dengan komitmen Pemerintah untuk memastikan Indonesia tetap berada di jalur yang inklusif dan damai. “Sekolah Damai ini memiliki berbagai nilai tersebut sehingga bisa menangkal paham radikal, baik melalui online dan offline,” jelasnya.
Program Sekolah Damai dalam Praktek
Program Sekolah Damai, yang diluncurkan sejak 2017 oleh Wahid Foundation, telah diterapkan di berbagai provinsi, termasuk Jawa Timur, Jawa Tengah, DKI Jakarta, dan Jawa Barat.
Sejak 2022, program ini telah menjangkau 79 SMA/SMK di Jawa Tengah, termasuk SMAN 13 Semarang, sebagai salah satu model terbaik implementasinya. Program ini tidak hanya mengajarkan toleransi dan perdamaian, tetapi juga memberikan kontribusi besar dalam mitigasi terorisme.
Komentar