Medan, HarianBatakpos.com – Setelah sepekan runtuhnya rezim Bashar al-Assad, siswa di Suriah kembali ke ruang kelas mereka pada Minggu, sebagai simbol harapan untuk normalisasi.
Penguasa baru negara itu, Ahmad al-Sharaa, telah memerintahkan pembukaan sekolah sebagai langkah awal membangun kembali Suriah setelah 13 tahun konflik yang menghancurkan.
Pemerintahan yang baru dipimpin oleh Sharaa, yang dikenal sebagai Abu Mohammed al-Golani, kini menghadapi tantangan besar dalam membangun kembali negara yang telah rusak parah.
“Kota-kota dibom hingga hancur, ekonomi hancur karena sanksi internasional, dan jutaan pengungsi masih tinggal di kamp-kamp di luar Suriah,” ungkap laporan terbaru, dikutip dari CNN Indonesia.com.
Meskipun banyak sekolah dibuka pada hari itu, beberapa orang tua masih ragu untuk mengirim anak-anak mereka ke sekolah karena ketidakpastian situasi.
Di sekolah menengah atas Jawdat al-Hashemi di Damaskus, para murid terlihat ceria menunggu pelajaran dimulai. “Semuanya baik-baik saja. Kami memiliki perlengkapan lengkap,” kata Raed Nasser, sekretaris sekolah.
Beberapa siswa, seperti Salah al-Din Diab, mengungkapkan optimisme mereka. “Saya dulu berjalan di jalan sambil takut akan direkrut menjadi tentara. Saya dulu takut ketika mencapai pos pemeriksaan,” ujarnya, mencerminkan harapan baru di tengah ketidakpastian.
Sementara Suriah berusaha untuk membangun kembali, negara-negara tetangga dan kekuatan asing lainnya masih menyusun sikap baru terhadap pemerintahan yang baru ini.
Pertemuan diplomat tinggi dari berbagai negara di Yordania menekankan pentingnya menghormati hak-hak minoritas di bawah pemerintahan baru Suriah, menurut Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.
Komentar