Kesehatan
Beranda » Berita » Penyebab Demam Naik-Turun dan Pentingnya Penanganan Cepat

Penyebab Demam Naik-Turun dan Pentingnya Penanganan Cepat

Penyebab Demam Naik-Turun dan Pentingnya Penanganan Cepat
Penyebab Demam Naik-Turun dan Pentingnya Penanganan Cepat

Medan, HarianBatakpos.com – Demam naik-turun sering dianggap sepele, namun kondisi ini sebenarnya bisa menjadi gejala penyakit infeksi yang berisiko tinggi. Penyakit seperti tifus, malaria, atau demam berdarah bisa menyebabkan demam yang fluktuatif, dan jika tidak segera ditangani, dapat menyebabkan komplikasi serius.

Seseorang dikatakan mengalami demam jika suhu tubuhnya mencapai 38 derajat Celsius atau lebih. Demam naik-turun, yang ditandai dengan perubahan suhu tubuh yang fluktuatif, dapat terjadi pada berbagai penyakit infeksi. Demam ini bisa muncul hari ini, mereda esok, lalu muncul lagi dalam beberapa hari setelahnya. Demam juga bisa terus-menerus naik-turun sepanjang hari.

Penyakit Penyebab Demam Naik-Turun
Ada tiga penyakit utama yang sering menyebabkan demam naik-turun:

Vaksin M72: Solusi Baru untuk Cegah TBC Aktif di Indonesia

  1. Tifus
    Tifus adalah penyakit infeksi yang mudah menular, terutama di wilayah dengan sanitasi buruk. Penyakit ini ditularkan melalui konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri Salmonella. Gejala tifus biasanya meliputi nyeri perut, diare, lemas, dan demam tinggi hingga 39-40°C. Pola demam pada tifus umumnya naik-turun, dengan suhu tubuh yang lebih tinggi setiap harinya. Jika tidak diobati, tifus dapat berkembang menjadi komplikasi yang serius.
  2. Demam Berdarah
    Demam berdarah disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk A. aegypti. Penyakit ini biasanya mewabah di musim hujan dan ditandai dengan gejala awal berupa menggigil, bintik-bintik kemerahan di kulit, serta demam yang naik-turun dengan suhu tinggi, mencapai 40°C atau lebih. Gejala lain termasuk sakit kepala, nyeri otot dan sendi, serta perdarahan akibat penurunan trombosit.
  3. Malaria
    Malaria, yang disebabkan oleh parasit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles, juga dapat menyebabkan demam naik-turun. Gejala awal malaria meliputi demam, sakit kepala, mual, dan keringat berlebihan. Pola demam pada malaria terjadi dalam siklus 24-72 jam, tergantung jenis parasit yang menginfeksi. Demam dapat berlangsung selama beberapa jam disertai dengan rasa lelah dan keringat berlimpah.

Selain ketiga penyakit tersebut, demam naik-turun juga dapat disebabkan oleh infeksi virus seperti COVID-19, brucellosis, leptospirosis, dan hepatitis viral. Dalam beberapa kasus, demam periodik juga bisa disebabkan oleh faktor keturunan.

Pentingnya Penanganan Demam Naik-Turun
Penting untuk segera mencari pertolongan medis jika Anda mengalami demam naik-turun disertai dengan gejala lainnya seperti batuk, sesak napas, atau lemas. Pemeriksaan fisik dan tes penunjang seperti tes darah akan membantu dokter dalam mendiagnosis penyakit yang menyebabkan demam. Setelah penyebabnya diketahui, penanganan yang tepat dapat diberikan untuk mencegah komplikasi yang berbahaya.

Untuk menjaga cairan tubuh tetap optimal selama demam, disarankan untuk mengonsumsi air putih atau minuman isotonik yang mengandung elektrolit. Ini akan membantu tubuh menggantikan cairan yang hilang melalui keringat dan urine. Jangan tunda untuk memeriksakan diri ke dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat dan mencegah penyakit semakin parah.

Waspadai Kanker Kolorektal: Gaya Hidup Tidak Sehat Jadi Pemicu Utama

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *