Medan, HarianBatakpos.com – Bantuan KIP Kuliah 2025 (Kartu Indonesia Pintar) adalah program yang diberikan oleh pemerintah untuk membantu calon mahasiswa yang kesulitan finansial agar bisa melanjutkan pendidikan tinggi tanpa beban biaya.
Program ini tidak hanya mencakup biaya kuliah, tetapi juga biaya hidup, seperti kost, transportasi, dan kebutuhan sehari-hari. Namun, muncul pertanyaan apakah bantuan biaya hidup KIP Kuliah dapat digunakan untuk modal usaha, dilansir dari Kompas.com.
Menurut aturan yang ada, bantuan biaya hidup KIP Kuliah harus digunakan untuk mendukung kebutuhan pribadi mahasiswa terkait perkuliahan.
Seperti yang diungkapkan oleh Faron Ali Baihaqi, seorang pengusaha sukses yang pernah menerima bantuan pendidikan KIP Kuliah pada 2016, ia berhasil memanfaatkan sebagian bantuan tersebut untuk modal usaha.
Faron, yang kini memiliki beberapa perusahaan perikanan dengan omzet miliaran rupiah, memulai usaha ikan dengan menggunakan Rp 2,1 juta dari bantuan Bidikmisi pada masa itu.
Kisah Faron ini menunjukkan bahwa meskipun penggunaan bantuan KIP Kuliah tidak diperuntukkan langsung bagi modal usaha, dengan niat dan kerja keras, uang tersebut dapat membantu mahasiswa untuk merintis usaha.
Faron memulai bisnis ikan dari rumah ke rumah, yang kemudian berkembang menjadi pemasok ikan ke restoran, hotel, hingga ekspor ke 14 negara. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa dengan kreativitas dan kewirausahaan, bantuan KIP Kuliah bisa berperan lebih luas dari sekedar biaya hidup.
Namun, penting untuk dicatat bahwa mahasiswa penerima KIP Kuliah sebaiknya menggunakan bantuan tersebut sesuai dengan ketentuan yang ada, yaitu untuk mendukung kelancaran pendidikan dan kehidupan sehari-hari selama kuliah.
Meski demikian, kisah sukses seperti Faron bisa menjadi inspirasi untuk memanfaatkan peluang yang ada dengan bijak.
Komentar