Kesehatan
Beranda » Berita » Kelor dan Risiko Kesehatan: Apa yang Perlu Anda Ketahui?

Kelor dan Risiko Kesehatan: Apa yang Perlu Anda Ketahui?

Ilustrasi Kelor dan Risiko Kesehatan
Ilustrasi Kelor dan Risiko Kesehatan

Medan,  HarianBatakpos.com – Kelor merupakan tanaman asli India utara yang dapat tumbuh di tempat tropis dan subtropis, termasuk Asia dan Afrika. Tanaman ini kaya akan vitamin dan mineral penting, seperti kalium yang setara dengan pisang dan vitamin C yang setara dengan jeruk.

Meskipun memiliki banyak manfaat, ada kondisi tertentu yang mengharuskan seseorang untuk menghindari konsumsi kelor.

Kandungan kalsium, protein, zat besi, dan asam amino dalam kelor membantu tubuh dalam proses penyembuhan dan pembangunan otot. Selain itu, kelor juga mengandung banyak antioksidan yang melindungi sel dari kerusakan dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

9 Kandungan dan Manfaat Kandungan Air Kelapa untuk Kesehatan

Namun, orang dengan kondisi tertentu sebaiknya tidak mengonsumsi kelor, karena dapat memperburuk kondisi kesehatan mereka, dilansir dari tribratanews.polri.go.id.

Seorang ahli diet dari Boston Functional Nutrition, Ayla Barmmer, menjelaskan bahwa kandungan asam fitat dalam kelor dapat menyebabkan reaksi merugikan jika dikonsumsi dalam jumlah tinggi.

“Moringa dapat menyebabkan gangguan pencernaan jika tidak dimasak, difermentasi, atau ditumbuhkan,” ujarnya. Hal ini menunjukkan pentingnya cara pengolahan kelor yang tepat sebelum dikonsumsi.

Selain itu, bagi orang yang harus menghindari zat besi berlebih, konsumsi kelor perlu diperhatikan. Terlalu banyak zat besi dapat menyebabkan gangguan gastrointestinal seperti mual dan muntah. Meskipun memakan daun atau polong biji muda umumnya aman, kulit kayu atau daging buahnya dapat berbahaya, terutama bagi wanita hamil.

WHO Desak Kenaikan Harga Minuman Manis dan Rokok Demi Tekan Angka Kematian Global

Melansir dari WebMD, bahan kimia dalam kulit kayu dapat menyebabkan kontraksi rahim dan keguguran. Kelor juga dapat memperburuk kondisi hipotiroidisme, di mana produksi hormon tiroid oleh kelenjar tiroid berkurang. Oleh karena itu, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi daun kelor atau suplemen terkait.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *