Kesehatan
Beranda » Berita » Celah Orofasial: Memahami Bibir Sumbing dan Dampaknya

Celah Orofasial: Memahami Bibir Sumbing dan Dampaknya

Ilustrasi
Ilustrasi

Medan,  HarianBatakpos.com –  Bibir sumbing adalah salah satu cacat bawaan yang umum terjadi, di mana bayi lahir dengan celah di bibir atau langit-langit mulut.

Cacat ini dapat memengaruhi kualitas hidup anak dan memerlukan perhatian khusus dari tenaga kesehatan. Di Indonesia, angka kejadian bibir sumbing mencapai hampir 6.000 kasus setiap tahun. Penting untuk memahami lebih lanjut mengenai kondisi ini agar dapat memberikan dukungan yang tepat.

Celah orofasial, istilah medis untuk bibir sumbing, dapat memengaruhi perkembangan fisik dan psikologis anak. Masalah yang sering dialami oleh penderita termasuk kesulitan saat menyusui, berbicara, dan peningkatan risiko infeksi telinga.

Telinga Berdenging Bisa Jadi Tanda Gendang Telinga Robek, Ini Penjelasannya

Keluarga sering kali menghadapi stigma sosial, yang dapat menyebabkan dampak psikologis jangka panjang. Oleh karena itu, edukasi tentang bibir sumbing sangat penting untuk mengurangi stigma dan meningkatkan kesadaran, dilansir dari Kompas.com.

Proses terbentuknya bibir dan langit-langit terjadi pada minggu ke-4 hingga ke-9 kehamilan. Faktor genetik, lingkungan, dan nutrisi ibu selama kehamilan berperan dalam risiko terjadinya cacat ini.

Konsumsi asam folat sebelum dan selama kehamilan dapat mengurangi risiko bibir sumbing. Selain itu, diabetes dan obesitas juga dapat meningkatkan kemungkinan kelahiran bayi dengan bibir sumbing.

Setelah diagnosis, langkah selanjutnya adalah penanganan medis. Operasi perbaikan biasanya dilakukan dalam beberapa tahap sesuai dengan kebutuhan anak.

9 Kandungan dan Manfaat Kandungan Air Kelapa untuk Kesehatan

Dukungan dari berbagai ahli seperti dokter gigi, dokter anak, dan ahli terapi wicara sangat penting untuk perkembangan anak. Dengan perawatan yang tepat, banyak anak dengan bibir sumbing dapat menjalani kehidupan normal.

Menghadapi bibir sumbing bukanlah akhir dari segalanya. Dengan penanganan yang tepat dan dukungan dari keluarga, anak-anak dengan bibir sumbing dapat tumbuh dan berkembang seperti anak-anak lainnya. Kesadaran dan pengetahuan tentang bibir sumbing dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih inklusif.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *