Medan, HarianBatakpos.com – Penderita HIV dan AIDS di Aceh Utara terus mengalami peningkatan yang mengkhawatirkan. Dinas Kesehatan Aceh Utara mencatat bahwa sepanjang 2024, terdapat 24 orang yang terdiagnosis dengan penyakit ini, di mana tujuh di antaranya telah meninggal dunia.
Data ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat tentang pentingnya deteksi dini masih perlu ditingkatkan.
Peningkatan Kasus HIV dan AIDS di Aceh Utara
Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Ferianto menjelaskan bahwa pada 2024, terdapat 17 kasus HIV dan tujuh kasus AIDS. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, terjadi peningkatan signifikan, di mana pada 2023 hanya tercatat 18 kasus, termasuk satu kematian akibat AIDS.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun upaya pencegahan telah dilakukan, masih banyak tantangan yang harus dihadapi, dilansir dari ajnn.net.
Dari 24 orang yang terdiagnosis, sebagian besar berada di usia produktif, dengan beberapa di antaranya berusia di bawah 20 tahun. Ini menjadi perhatian serius, karena usia produktif adalah masa di mana individu berkontribusi secara ekonomi dan sosial.
Dinas Kesehatan Aceh Utara berkomitmen untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat, termasuk di sekolah-sekolah, untuk meningkatkan pemahaman tentang risiko dan pencegahan HIV dan AIDS.
Upaya Dinas Kesehatan dalam Penanggulangan
Ferianto menambahkan bahwa Dinas Kesehatan juga melaksanakan mobile VCT (Voluntary Counselling and Testing) ke tempat-tempat berisiko.
Ini adalah langkah penting dalam mendorong masyarakat untuk memeriksakan diri dan mendapatkan informasi yang diperlukan. Penanganan yang cepat dan tepat sangat penting untuk mengurangi penyebaran virus dan meningkatkan kualitas hidup penderita.
Dengan meningkatnya angka penderita HIV dan AIDS di Aceh Utara, kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga kesehatan menjadi sangat penting.
Kesadaran dan pendidikan yang lebih baik akan membantu dalam mengurangi stigma dan meningkatkan aksesibilitas layanan kesehatan.
Komentar