Jakarta, HarianBatakpos.com – Impor beras Indonesia tercatat melonjak tajam pada tahun 2024, mencapai 4,52 juta ton, sebuah angka yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yang hanya tercatat 3,06 juta ton. Angka impor beras ini menunjukkan ketergantungan Indonesia terhadap negara-negara pemasok utama, seperti Thailand dan Vietnam.
Berdasarkan data yang dipaparkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2024, impor beras Indonesia yang terbanyak berasal dari Thailand, mencapai 1,36 juta ton, disusul oleh Vietnam yang menyuplai sebanyak 1,25 juta ton. Lonjakan impor ini terjadi di tengah penurunan produksi beras domestik yang diperkirakan turun pada tahun 2024.
Produksi Beras Indonesia Turun 2,24% di 2024
Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, mengungkapkan bahwa produksi beras nasional Indonesia pada tahun 2024 diperkirakan turun sebesar 2,24%, yang setara dengan sekitar 700.000 ton dibandingkan dengan tahun 2023. Dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2025 pada Senin (20/1/2025), Amalia menjelaskan bahwa total produksi beras Indonesia pada 2023 tercatat mencapai 31,10 juta ton.
“Sepanjang tahun 2024, dari Januari hingga Desember, total produksi beras nasional diperkirakan mencapai 30,41 juta ton. Angka ini relatif lebih rendah dibandingkan tahun lalu (2023),” jelas Amalia.
Namun, meski terjadi penurunan pada keseluruhan produksi beras, Amalia mencatat bahwa produksi pada subround II (Mei-Agustus) dan subround III (September-Desember) 2024 menunjukkan angka yang lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023. Penurunan produksi lebih banyak disebabkan oleh rendahnya hasil pada subround I (Januari-April) 2024.
Produksi Beras di Subround I, II, dan III Tahun 2024
BPS mencatat bahwa pada subround I (Januari-April) 2024, produksi beras nasional mengalami penurunan drastis sebesar 14,74% menjadi hanya 11,07 juta ton dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023. Namun, pada subround II (Mei-Agustus) 2024, produksi beras nasional tercatat naik sebesar 1,47% menjadi 10,81 juta ton. Sementara itu, pada subround III (September-Desember) 2024, produksi beras Indonesia berhasil melonjak 14,21% menjadi 8,52 juta ton dibandingkan dengan subround III tahun 2023.
Penyebab utama lonjakan impor beras dan penurunan produksi domestik ini masih menjadi perhatian para pihak terkait. Pemerintah diharapkan dapat mengambil langkah-langkah strategis untuk mengatasi ketergantungan terhadap impor beras, serta meningkatkan produksi dalam negeri guna menjaga kestabilan pasokan dan harga beras di pasar.
Komentar