Medan, HarianBatakpos.com – Setelah menonton bioskop atau berada di tempat yang terang, Anda mungkin merasakan sensasi mengedipkan mata beberapa kali. Hal ini merupakan respons alami tubuh karena mata perlu beradaptasi dengan pencahayaan yang berbeda. Namun, selain kondisi tersebut, mata sensitif terhadap cahaya atau fotofobia juga bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan tertentu. Apa saja gangguan mata yang dapat menyebabkan fotofobia? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
Mata sensitif terhadap cahaya, yang dikenal dengan istilah fotofobia, bukanlah penyakit, melainkan gejala yang bisa muncul akibat masalah pada mata. Gangguan ini terjadi ketika ada masalah pada koneksi antara sel-sel mata yang mendeteksi cahaya dengan saraf sekitarnya, yang menyebabkan rasa perih dan ketidaknyamanan saat melihat cahaya terang.
Berikut adalah beberapa gangguan mata yang dapat memicu terjadinya fotofobia:
- Mata Kering
Mata kering terjadi ketika produksi air mata tidak mencukupi, yang mengakibatkan mata tidak dapat terjaga kelembapannya. Kondisi ini menyebabkan gejala seperti mata merah, berlendir, terasa gatal, terbakar, dan yang paling umum adalah mata sensitif terhadap cahaya.
- Uveitis
Uveitis adalah peradangan pada lapisan tengah mata yang disebut uvea. Peradangan ini dapat menyebabkan pembengkakan, kerusakan jaringan mata, dan mengarah pada penglihatan yang semakin buruk, bahkan kebutaan. Gejala utama uveitis termasuk mata merah, nyeri, pandangan kabur, dan fotofobia.
- Konjungtivitis
Konjungtivitis, atau mata merah, terjadi akibat peradangan pada konjungtiva, yaitu jaringan yang melapisi bagian putih mata dan kelopak mata. Infeksi virus, bakteri, jamur, atau paparan zat iritan dapat menyebabkan konjungtivitis. Selain mata sensitif terhadap cahaya, gejalanya termasuk mata merah, bengkak, berair, dan gatal.
- Iritis
Iritis adalah peradangan pada iris, bagian berpigmen mata yang mengatur cahaya yang masuk ke pupil. Infeksi virus atau trauma pada iris dapat menyebabkan iritis, yang mengakibatkan nyeri mata, mata merah, penglihatan kabur, sakit kepala, dan fotofobia.
- Abrasi Kornea
Abrasi kornea terjadi ketika kornea, lapisan bening yang menutupi iris, terluka akibat menggosok mata berlebihan, benda asing, atau infeksi. Kondisi ini menyebabkan mata terasa seperti ada benda mengganjal, sakit saat berkedip, penglihatan kabur, serta sangat sensitif terhadap cahaya.
- Katarak
Katarak adalah kondisi di mana lensa mata menjadi keruh akibat penggumpalan protein. Meskipun tidak menyebabkan rasa sakit, katarak mengganggu penglihatan, menyebabkan sensitivitas terhadap cahaya, kesulitan melihat di malam hari, penurunan kemampuan mendeteksi warna, dan penglihatan ganda.
Komentar