Medan, HarianBatakpos.com – Alkohol termasuk dalam kategori penyebab kanker yang dapat dicegah, sama seperti rokok dan obesitas. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa alkohol dapat memicu kanker melalui berbagai mekanisme, memperingatkan masyarakat tentang risiko yang terkait dengan konsumsi alkohol.
Salah satu mekanisme utama adalah keberadaan etanol, yang dapat mengganggu metilasi DNA. Metilasi DNA adalah proses penting yang menentukan apakah gen aktif atau tidak, termasuk gen yang bertanggung jawab untuk menekan pertumbuhan tumor.
Ketika metilasi ini terganggu, gen-gen tersebut dapat “dimatikan,” yang berpotensi mengarah pada perkembangan tumor, dilansir dari KOMPAS.com.
Setelah konsumsi alkohol, etanol diubah menjadi asetaldehida, zat kimia yang juga bersifat karsinogenik. Dr. Noelle LoConte menjelaskan, “Baik etanol maupun asetaldehida bersifat karsinogenik dan ketika keduanya bersentuhan dengan lapisan mulut, tenggorokan, atau esofagus, hal itu dapat menyebabkan kanker.”
Asetaldehida tidak hanya mengganggu metilasi DNA, tetapi juga merusak DNA secara langsung, yang dapat memicu pertumbuhan sel yang tidak terkendali.
Mekanisme ketiga yang perlu dicatat adalah keberadaan spesies oksigen reaktif (ROS). Molekul ini dihasilkan selama metabolisme sel, dan jika jumlahnya berlebihan, dapat menyebabkan stres oksidatif yang merusak DNA.
Selain itu, alkohol juga dapat meningkatkan kadar hormon estrogen dalam darah, yang berperan sebagai “bahan bakar” untuk beberapa jenis kanker payudara.
Terakhir, alkohol bertindak sebagai pelarut bagi molekul karsinogenik dari sumber lain, seperti asap tembakau. Hal ini meningkatkan risiko kanker di mulut dan tenggorokan. Dengan memahami bagaimana alkohol bisa menyebabkan kanker, individu dapat membuat keputusan yang lebih bijak terkait konsumsi alkohol untuk menjaga kesehatan mereka.
Komentar