Binjai, harianbatakpos.com -Aksi demo yang di gelar Aliansi Mahasiswa Indonesia Raya(AMIR) sebagai bentuk ungkapan kepedulian dan keprihatinan terhadap warga Kota Binjai akibat dari kelalaian dan kecerobohan PLN UP3 Binjai yang menewaskan ibu dan balita(bayi di bawah lima tahun) Rabu(22/1).
Selaku Kordinator Aksi dari Aliansi Mahasiswa Indonesia Raya (AMIR), Gurki mengutuk keras pihak PLN UP3 Binjai dan harus bertanggung jawab karena tidak melakukan fungsi pengawasan terhadap material tiang listrik yang tidak memenuhi standarisasi dan spepikasi yang menyebabkan kematian.
“Kami mengutuk keras Kepala PLN UP3 Binjai dan harus bertanggung jawab atas terjadinya tragedi yang tewaskan ibu dan balita akibat tiang listrik yang patah dan menimbulkan korban jiwa. Kami juga meminta kepada GM PLN UID Sumatera Utara agar Kepala PLN UP3 Binjai di copot dan diperiksa oleh Aparat Penegak Hukum, diduga adanya tindak pidana korupsi atas pengadaan tiang listrik yang tidak memenuhi standarisasi hingga menyebabkan korban jiwa”teriak Gurki.
Dalam aksinya Gurki menyampaikan bahwa kejadian ini adalah sebuah tragedi yang tidak terlupakan bagi masyarakat Kota Binjai. menurutnya,tiang listrikPLN yang di pasang pihak PLN di halaman rumah masyarakat seharusnya sudah berstandarisasi agar kejadian ini tidak terjadi.
“Kami minta agar Kepala PLN UP3 Binjai di periksa. Di karenakan adanya dugaan korupsi terhadap tiang listrik yang tidak sesuai dengan spepikasinya, Lihat ini pak…begini bangunan tiangnya, seharusnya mengikuti Permen ESDM no 13 tahun 2021. Ternyata tiang listrik yang di pasang tidak sesuai dengan standarisasi dan ini bentuk kelalaian dan kecerobohan hingga menyebabkan orang mati. Kami sebagai masyarakat merasa di bohongi oleh PLN UP3 Binjai,”ujar Gurki.
Dalam orasinya Gurki mengecam keras, apabila pihak PLN tidak menanggapi tuntutan aliansi Mahasiswa Indonesia Raya dengan kurun waktu 3 x 24 jam, maka mereka akan kembali melakukan aksi.
“Apabila tuntutan kami tidak ditanggapi oleh pihak PLN UP3 Binjai dalam waktu 3 x 24 jam, maka kami akan kembali melakukan aksi” tegas Gurki.
Masa sangat emosi lantaran pihak PLN UP3 Binjai tidak satupun hadir untuk memberikan tanggapan. Begitupun terlihat massa terus memaksa untuk masuk menemui Kepala PLN UP3 Binjai, namun aksi itu mendapat perlawanan dari pihak pengamanan PLN UP3 Binjai.
Dalam kurun waktu menunggu hingga hampir 2 jam,akhirnya Asisten Menajer bagian Umum PLN UP3 Binjai, Arwadi Halomoan Pakpahan langsung keluar dan menemui mahasiswa.
Dari tanggapannya, Arwadi berjanji akan segara melaporkan tuntutan Aliansi Mahasiswa Indo nesia Raya kepada pimpinannya.
“Terimakasih kepada adek-adek mahasiswa atas kepeduliannya terhadap masyarakat Kota Binjai, saya,selaku asisten Manajer bagian Umum segera akan menyampaikan tuntutan adek adek Mahasiswa secepatnya kepada pimpinan saya”tungkasnya.(BP/Rz)
Komentar