Medan, HarianBatakpos.com – Polusi udara di Bangkok semakin parah, menyebabkan lebih dari 350 sekolah terpaksa diliburkan. Otoritas kota Bangkok mengumumkan keputusan ini sebagai respons terhadap kondisi udara yang semakin memburuk.
Menurut pemantau kualitas udara IQAir, Bangkok menduduki peringkat ketujuh sebagai kota paling tercemar di dunia. Polusi udara musiman telah menjadi masalah berulang di Thailand, dan kondisi ini diperparah oleh cuaca berkabut yang melanda pekan ini, dilansir dari Kompas.com.
“Otoritas Metropolitan Bangkok telah meliburkan 352 sekolah di 31 distrik karena polusi udara,” demikian pernyataan resmi dari otoritas setempat. Situasi ini bukanlah hal baru; sejak tahun 2020, sekolah-sekolah di Bangkok sering diliburkan akibat polusi.
Sebelumnya, pada Kamis (23/1), lebih dari 250 sekolah juga diliburkan. Para pejabat mengimbau warga untuk bekerja dari rumah dan membatasi kendaraan berat di area ibu kota untuk mengurangi dampak polusi.
Polusi udara di Thailand sering terjadi pada musim dingin, diakibatkan oleh suhu yang lebih dingin dan stagnan, serta asap dari pembakaran tunggul tanaman dan kendaraan bermotor. Pada Jumat (24/1), level polutan PM2.5 mencapai 108 mikrogram per meter kubik, jauh melebihi batas yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Otoritas Bangkok memberikan kebebasan kepada sekolah-sekolah di area dengan level polutan tinggi untuk memilih meliburkan kegiatan belajar. Jumlah sekolah yang diliburkan mencatatkan angka tertinggi sejak tahun 2020, yang berdampak pada ribuan siswa di ibu kota.
Menteri Dalam Negeri Thailand, Anutin Charnvirakul, telah mengeluarkan larangan pembakaran tunggul. Sementara itu, Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra, menyerukan tindakan lebih tegas untuk menangani polusi.
Kota-kota besar di negara tetangga juga mengalami masalah serupa, dengan Vietnam dan Kamboja termasuk dalam daftar kota paling tercemar. Upaya untuk mengatasi polusi udara memerlukan kerja sama regional yang kuat.
Komentar