Medan, HarianBatakpos.com – Makanan bergizi seimbang tidak harus berasal dari makanan mentah. Hal ini disampaikan oleh dokter spesialis gizi, dr. Marya Haryono, MGizi, SpGK, FINEM. Ia menjelaskan bahwa meskipun mengolah makanan dengan cara seperti menggoreng dapat mengurangi nilai gizi, makanan yang diolah tetap dapat memenuhi kebutuhan gizi masyarakat.
“Memasak dengan pemasakan apapun yang semakin lama dan semakin panas, pasti ada unsur nutrisi yang rusak,” kata Marya. Namun, ia menegaskan bahwa tidak perlu memaksakan diri untuk mengonsumsi makanan mentah, karena kondisi tersebut bisa jadi tidak nyaman untuk sebagian orang. Ini menunjukkan bahwa pendekatan yang lebih fleksibel dalam pola makan dapat membantu masyarakat mendapatkan gizi seimbang, dilansir dari Kompas.com.
Lebih lanjut, Marya mengungkapkan pentingnya tidak terlalu mengotak-ngotakan jenis makanan. “Jadi, sejauh masih makanan ini layak dimakan dan tidak basi, kita berharap sebenarnya ini masih ada nilai gizinya,” ucapnya. Pendekatan ini memudahkan masyarakat dalam menjalani pola makan yang sehat dan bergizi.
Dokter Marya juga memperingatkan bahwa cara penyimpanan makanan yang buruk dapat merusak kandungan nutrisi. “Bahkan kita menyimpan makanan di kulkas saja, itu pun juga sebenarnya ada potensi semakin mengurangi nilai gizi,” jelas dia. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan cara penyimpanan makanan.
Kampanye “Isi Piringku” yang digagas oleh Kementerian Kesehatan menekankan pentingnya porsi makanan yang seimbang. Setiap porsi sebaiknya terdiri dari 50 persen buah dan sayur, serta 50 persen karbohidrat dan protein. Dengan cara ini, masyarakat dapat mencapai pola makan yang sehat dan bergizi.
Komentar