Nasional
Beranda » Berita » Kelemahan Expert Judgement dalam Menilai Kinerja Kabinet Prabowo

Kelemahan Expert Judgement dalam Menilai Kinerja Kabinet Prabowo

Presiden Prabowo
Presiden Prabowo

Medan,  HarianBatakpos.com – Center of Economic and Law Studies (CELIOS) merilis hasil survei mengenai 100 hari kinerja kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Selasa (21/1). Survei ini dilakukan dengan metode penilaian berbasis expert judgement oleh panelis yang terdiri dari 95 orang jurnalis dari 44 lembaga pers kredibel.

Hasil survei ini menunjukkan bahwa pencapaian program kerja Kabinet Merah Putih tidak memuaskan, dengan Presiden Prabowo Subianto hanya mendapatkan nilai 5 dari 10 dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mendapatkan nilai 3 dari 10), dilansir dari detik.com.

Analisis Metode Expert Judgement

Metode penilaian berbasis expert judgement, menurut Cipriano Luckesi (1996), adalah penilaian berdasarkan opini ahli. Metode ini bermanfaat dalam situasi di mana data kuantitatif terbatas.

Kunjungan Prabowo ke Singapura: Membuka Peluang Kerja Sama Baru

Namun, kritik terhadap metode ini juga banyak, termasuk dari Herbert A. Simon yang menyatakan bahwa expert judgement sering kali tidak cukup untuk analisis mendalam berbasis data. Oleh karena itu, hasil survei CELIOS ini patut dipertanyakan, dilansir dari , dilansir dari tribunnews.com.

Kelemahan dari metode ini mencakup ketergantungan pada opini pribadi panelis. Penilaian yang subjektif sulit distandardisasi dan sering kali tidak konsisten.

Redaksipost

Selain itu, panelis mungkin terpengaruh oleh tekanan sosial atau politik, yang dapat mengaburkan objektivitas mereka. Hal ini menimbulkan keraguan mengenai representativitas hasil penilaian terhadap kondisi di lapangan.

Manfaatkan Program Pemutihan Pajak Kendaraan Jakarta 2025

Potensi Kesalahan dan Dampaknya

Kelemahan dalam metode expert judgement berpotensi menyebabkan kesalahan serius. Kasus krisis finansial 2008 menunjukkan bahwa penilaian yang salah dapat memicu dampak besar pada sistem ekonomi.

Begitu juga dengan kecelakaan Chernobyl di mana penilaian yang tidak akurat menyebabkan penundaan tindakan darurat. Kasus-kasus ini menegaskan bahwa expert judgement yang bias dapat berakibat fatal, terutama saat ada kepentingan politik yang memengaruhi keputusan.

Dengan demikian, penting untuk mengevaluasi kembali penggunaan metode expert judgement dalam survei seperti yang dilakukan oleh CELIOS. Keberhasilan suatu kabinet harus diukur dengan standar yang lebih objektif, agar hasilnya dapat diandalkan dan mencerminkan kondisi sebenarnya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan