Jakarta, HarianBatakpos.com – APBN 2024 yang menghabiskan ribuan triliun rupiah berhasil mendorong laju pertumbuhan ekonomi Indonesia 2024 bertahan di atas 5% secara tahunan (yoy). Berdasarkan data terbaru dari APBN Kita edisi Januari 2025, realisasi sementara pelaksanaan APBN 2024 menunjukkan pendapatan negara mencapai Rp2.842,5 triliun atau 101,4% dari target yang ditetapkan. Sementara itu, belanja negara tercatat sebesar Rp3.350,3 triliun.
Dengan demikian, defisit APBN 2024 tercatat sebesar Rp507,8 triliun, yang setara dengan 2,29% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Angka ini menunjukkan upaya pemerintah dalam mengelola keuangan negara, meski tetap harus mempertimbangkan berbagai tantangan di lapangan.
Belanja negara dalam APBN 2024 tumbuh 7,3% (yoy) dan difokuskan pada sektor perlindungan sosial, termasuk bantuan pangan, subsidi pupuk, dan program pendidikan seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan KIP Kuliah. Meskipun terjadi defisit primary balance sebesar Rp19,4 triliun, angka tersebut masih berada dalam batas risiko yang manageable, yang mengindikasikan pengelolaan fiskal yang hati-hati.
Dampak langsung dari realisasi APBN ini terlihat jelas dalam komponen belanja pemerintah yang menyumbang 9,96% terhadap PDB pada triwulan IV/2024, yang mencatatkan pertumbuhan sebesar 4,17% yoy. Ini menandakan bahwa kebijakan fiskal yang dijalankan oleh pemerintah memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian, meskipun terdapat tantangan dalam hal pengelolaan defisit.
Komentar