Medan, HarianBatakpos.com – Dalam pernyataannya di Kongres ke-XVIII Muslimat NU di Surabaya, Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa ada pihak yang ingin memisahkan dirinya dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pernyataan ini diungkapkan dalam konteks politik pecah belah, di mana Prabowo mengajak semua pihak untuk tidak terjerumus dalam taktik divide et impera yang berpotensi merusak persatuan bangsa.
Prabowo, yang dikenal sebagai sosok yang tegas, menambahkan bahwa upaya memisahkan dirinya dari Jokowi adalah hal yang lucu dan tidak perlu ditanggapi secara serius. “Ada yang sekarang mau memisahkan saya dengan Pak Jokowi,” kata Prabowo. Dalam pandangannya, politik pecah belah hanya akan menguntungkan pihak-pihak yang tidak ingin melihat Indonesia bersatu, dilansir dari detik.com.
Lebih jauh, Prabowo menekankan pentingnya menghormati Jokowi sebagai mantan pemimpin negara. Ia mengingatkan bahwa politik seharusnya menjadi alat untuk memperkuat persatuan, bukan untuk memecah belah. “Jangan, kita jangan ikut pecah belah-pecah belah itu kegiatan mereka-mereka yang tidak suka sama Indonesia,” ujar Prabowo.
Prabowo mengajak rakyat untuk tidak terpengaruh oleh strategi yang telah ada selama ratusan tahun tersebut. “Divide et impera itu adalah taktik strategi untuk memecah belah umat dan bangsa Indonesia, nggak usah dihiraukan,” imbuhnya. Melalui pernyataan ini, Prabowo berusaha mengingatkan akan pentingnya menjaga persatuan di tengah dinamika politik yang seringkali rawan konflik.
Dengan demikian, pernyataan Prabowo tidak hanya berfungsi sebagai panggilan untuk bersatu, tetapi juga sebagai peringatan bagi masyarakat agar tetap waspada terhadap upaya-upaya yang ingin memecah belah bangsa.
Komentar